Jepara, IDN Times - Sebanyak 215 wisatawan tertahan di Pulau Karimunjawa Kabupaten Jepara lantaran kapal yang dijadwalkan menjemput mereka terhalang gelombang perairan yang mengalami peningkatan signifikan.
Gegara Ombak Tinggi, 215 Turis Gak Bisa Pulang dari Pulau Karimunjawa

1. Ratusan wisatawan tertahan di Karimunjawa
Dirpolairud Jawa Tengah, Kombes Pol Hariyadi berkata, kapal Express Bahari maupun Siginjai tidak berani beroperasi karena ombak perairan Karimunjawa saat ini mencapai 4 meter.
"Sementara ini ada 215 wisatawan di Karimunjawa yang masih tertahan, mereka gak bisa balik ke Jepara karena ombaknya yang sangat tinggi. Tadinya mereka mau pulang tapi kapal yang menjemputnya masih menunggu cuaca mereda. Termasuk kapal KM Siginjai," kata Hariyadi saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon, Sabtu (24/12/2022).
2. Polair sebut ketinggian ombak Karimunjawa sekitar 2,5–4 meter
Pihaknya juga mengonfirmasi bahwa personelnya juga belum berani menuju ke Karimunjawa karena rata-rata ketinggian ombak yang terpantau saat ini berkisar 2,5--4 meter.
Meski begitu, kata Hariyadi kondisi para wisatawan yang tertahan di Karimunjawa tetap sehat.
"Kita juga gak berani ke sana karena tinggi ombaknya 2,5 meter sampai 4 meter. Cuma pengunjung di sana baik-baik saja tidak ada kejadian serius," akunya.
3. Ada 150 aparat Polair siaga selama Nataru
Lebih lanjut, selama operasi penanganan libur Natal dan pergantian tahun 2022 terdapat 150 personelnya yang disiagakan di semua pos pantau wilayah obyek wisata pantai dari Kabupaten Brebes sampai pantai Rembang.
Para personel yang bersiaga didukung kesiapsiagaan semua satgas Nataru yang dibentuk di masing-masing daerah. Jika kondisi pantai dirasa ramai pengunjung, ia menekankan maka ada lima sampai 10 personel Polair yang disiagakan penuh.
"Setiap tempat wisata air terutama kawasan pantai ada pos pantaunya. Kalau mulai pagi kelihatan ramai ya ada lima sampai 10 personel yang siaga. Keseluruhannya total ada Ada 150 personel yang disiagakan. Di setiap pantai ada aparat Polairnya. Dan kita dalam operasi Nataru kali ini sudah ada satgas-satgasnya," tegasnya.
4. Semua kawasan pantai rawan kecelakaan air saat Nataru
Pihaknya kini telah menyiapkan berbagai perlengkapan untuk penanganan evakuasi korban kecelakaan di pantai. Dari Polda Jateng alat yang disiagakan sudah lengkap. Sedangkan masing-masing Polair menyiapkan semua perahu karet dan alat selam.
Selain itu, pihaknya mendeteksi semua kawasan pantai merupakan daerah rawan kecelakaan apalagi cuaca ekstrem menyebabkan tinggi gelombang laut menjadi meningkat.
"Kita deteksi semua tempat wisata pantai kalau gak dijaga ya sangat rawan. Apalagi sedang ada cuaca buruk dan gelombang tinggi. Makanya kita sudah keluarkan imbauan bagi pengunjung dan para pengelola wisata air," imbuhnya.
"Bagi para wisatawan yang liburan di tempat wisata air harap perhatikan keselamatannya. Kalau naik sampan atau perahu wajib dilengkapi left jacket, jangan sampai over kapasitas seperti insiden di Waduk Kedungombo. Buat yang liburan di pantai sebaiknya jaga anaknya, karena biasanya orangtua seringkali lepas pengawasan. Yang pasti kita tekankan faktor keselamatan harus jadi perhatian nomor satu," ujar Hariyadi.