loker freelance (freepik.com/rawpixel.com)
Upaya memberikan informasi lowongan pekerjaan dilakukan pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran termasuk di kalangan Gen Z. Seperti yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Tengah. Ardi Nugroho, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Jawa Tengah mengatakan tercatat jumlah informasi loker pada tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Yaitu tahun 2022 silam tersedia informasi loker sebanyak 322 ribu lebih, tahun 2023 sebanyak 323 ribu lebih dan tahun 2024 kemarin ada sebanyak 323 ribu informasi loker.
Sedangkan sejak Januari-Maret 2025, total pelamar kerja wilayah Jateng ada sebanyak 32.014 orang. Dengan jumlah lowongan kerja sebanyak 54.981. Adapun jumlah lowongan kerja dengan penempatan kerja dalam negeri sebanyak 26.976 loker atau 84,26 persen. Dan sisanya 14,361 loker penempatan luar negeri. "Itu tersebar di 30 kabupaten kota. Soalnya ada beberapa daerah belum laporkan informasi loker karena tidak punya kawasan industri. Nah untuk peluang kerja yang sering tersedia ya di Kawasan Industri Kendal, Kawasan Industri Batang, Kawasan Industri Semarang, Kawasan Industri Jepara," paparnya.
Namun adanya ribuan informasi loker yang disediakan Disnakertrans tersebut nyatanya tidak sebanding dengan animo masyarakat. Ardi menyebut meski serapan tenaga kerja pada setiap ajang job fair berkisar 70 persen, akan tetapi antusiasme masyarakat dalam mengakses informasi lowongan kerja tergolong kurang maksimal. "Antusiasme masyarakat (berburu pekerjaan di job fair) belum optimal. Khususnya ketika pabrik-pabrik garmen, tekstil, tas, alas kaki kalau saat buka loker kuotanya bisa 100 orang. Tapi yang terdaftar hanya 50 pelamar. Nah, karena itulah setiap ajang job fair yang kami adakan, pelamar kerja yang tersetap ke perusahaan biasanya hanya sepertiga sampai seperempat dari total loker yang tersedia. Jumlah sepertiga pelamar yang terserap itu sudah bagus banget," akunya.
Lebih lanjut, ia beralasan kurangnya minat masyarakat dalam berburu pekerjaan di acara job fair karena informasi loker kini sangat banyak tersedia pada semua platform. Mulai kampus, perusahaan swasta, fakultas sampai medsos juga menyebarluaskan informasi loker yang dapat diakses dengan mudah. "Layanan job portal kan sekarang semakin banyak. Info loker dari pihak swasta juga ada. Job fair di kampus-kampus ada. Artinya fasilitas untuk sumber lowongan kerja itu distribusinya banyak sekali. Kalau zaman dulu kan sangat terbatas. Jadi zamannya memang udah berubah, minat generasi pencari kerjanya juga berubah total, maka infonya bisa nyari kemana-mana," terangnya.
Upaya lain yakni Pemprov Jateng menggelar Education and Job Fair di Hall Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kota Semarang, Senin 14 April 2025 yang menawarkan peluang pekerjaan pada 10 perusahaan asal China dan peluang pendidikan di 39 universitas. Kegiatan pameran pendidikan dan bursa kerja diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah, Belt and Road Chinese Center (BRCC).
Terkait angka pengangguran khususnya di kelompok usia generasi Z atau Gen Z, Plh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Provinsi Lampung, Yuri Agustina Primasari mengatakan, pemerintah daerah sangat mendukung pemberdayaan tenaga kerja para Gen Z melalui berbagai program dan kebijakan. Di antaranya ialah memberikan dan memfasilitasi pelatihan vokasi berbasis kompetensi hingga dalam bentuk soft skill, serta melaksanakan program pemagangan membantu Gen Z memperoleh pengalaman kerja di berbagai perusahaan."Kami terus berupaya meningkatkan daya saing tenaga kerja Lampung terutama Gen Z, sehingga mereka diharapkan memiliki kemampuan dalam membangun usaha baru yang kompetitif sesuai sengan perkembangan saat ini," katanya.
Pemprov Lampung juga terus berupaya membuka lapangan pekerjaan baru melalui kesempatan investasi bagi pengusaha maupun mendorong pertumbuhan UMKM. Melalui program pelatihan, pendampingan, dan akses ke sumber daya keuangan, itu akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pelaku UMKM termasuk para Gen Z.Selain itu, pemerintah daerah berupaya meningkatkan kualitas produk dan layanan, memotivasi dan memberikan dorongan bagi UMKM untuk bersaing secara lebih efektif."Melalui cara-cara ini, kami yakin bisa menciptakan gelombang inovasi dan kreativitas, mengangkat daya saing lokal yang menciptakan fondasi kuat bagi perkembangan UMKM. Hal ini akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja lokal pula," ucap Yuri.
Plh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi mengungkapkan penyebab masih banyaknya lulusan SMK dan PT yang menganggur. Dia mengatakan penyebabnya karena belum adanya link and match antara lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) atau pasar kerja. Dia mengatakan anak-anak muda lulusan SMK sebenarnya sudah punya basic skill yang bagus.
Tugas dinas terkait yang menangani masalah pendidikan bagaimana menciptakan link and match dengan DUDI."Itu harus dilakukan, semua sektor harus bergerak melakukan upskilling. Lembaga pendidikan itu melakukan pendekatan kerja sama dengan dunia industri. Sehingga ke depan ini bisa menjadi solusi mengatasi pengangguran," ujarnya.
Untuk itu, kata Aryadi, Pemprov NTB akan merevitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi skill center. BLK sudah diminta melakukan pemetaan lulusan dari lembaga pendidikan yang menganggur. Mana yang harus diberikan skill dari awal dan upskilling atau peningkatan skill."Kalau skilling dari awal cenderung dia menjadi pekerja mandiri karena mungkin latar belakang pendidikannya kurang. Tapi kalau yang sudah punya background pendidikan formal yang bagus seperti SMK. Dia sudah punya skill dasar, tinggal upskilling apa yang kurang," kata Aryadi.