Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Guru Besar Ilmu Olahraga Unnes: Aquarobics Bisa Sembuhkan Cedera

ilustrasi wanita bersiap untuk olahraga (pexels.com/Ron Lach)
Intinya sih...
  • Mengatur pola makan dan kebugaran tubuh dapat mendukung pemulihan cedera olahraga.
  • Prof Siti Baitul Mukarromah melakukan riset gizi untuk meningkatkan performa fisik dan kesehatan.
  • Ia juga mengembangkan edukasi tentang pentingnya pola makan seimbang dan aquarobics dalam meningkatkan kualitas hidup.

Semarang, IDN Times - Mengatur pola makan dan kebugaran tubuh yang digabungkan dengan asupan gizi yang tepat dapat mendukung pemulihan cedera. Sehingga nantinya bisa memperpanjang usia produktif dalam olahraga. 

Guru Besar Ilmu Olahraga dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unnes, Prof Siti Baitul Mukarromah secara khusus melakukan riset penerapan prinsip gizi yang optimal bagi atlet dan masyarakat umum. Tujuannya untuk meningkatkan performa fisik dan kesehatan secara keseluruhan. 

"Melalui pengaturan gizi yang tepat dan latihan Aquarobics yang teratur, kesehatan secara optimal dapat tercapai," tuturnya dalam paparan risetnya saat pengukuhan guru besar di Auditorium Unnes, Sekaran, Kecamatan Gunungpati Semarang, Rabu (19/2/2025). 

1. Aquarobics jadi cara aman tingkatkan kebugaran

Founder riset kebugaran berbasis sains (Aquarobics) itu juga mengembangkan edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan seimbang dalam mendukung gaya hidup aktif dan sehat. 

Ditegaskan juga bahwa aquarobics dikenal sebagai metode yang aman dan nyaman untuk meningkatkan kebugaran. 

Dengan pendekatan berbasis evidenced-based nutrition pihaknya berupaya menciptakan pedoman gizi yang dapat diadaptasi oleh berbagai kelompok masyarakat, dari atlet profesional hingga individu yang menjalani gaya hidup sehat, guna meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

2. Enam guru besar dikukuhkan di Unnes

Rektor Unnes Prof Martono kukuhkan enam guru besar. (IDN Times/Dok Humas Unnes)

Anggota International Federation of Sport Medicine itu juga melakukan riset tentang peran suplementasi gizi dalam mendukung pemulihan fisik pasca-latihan dan pertandingan, serta mencegah cedera pada atlet. 

Prof Siti merupakan salah satu dari enam guru besar yang dikukuhkan oleh rektorat Unnes hari ini. Selain Siti yang dikukuhkan antara lain Prof Sungkowo Edy Mulyono, S.Pd., M.Si. (FIPP), Prof. Dr. Muhammad Harlanu, M.Pd. (FT), Prof. Dr. Irwan Budiono, S.KM., M.Kes.(Epid). (FK), Prof. Dr. Heri Tjahjono, M.Si. (FISIP), Prof. Dr. Dwi Widjanarko, S.Pd., S.T., M.T. (FT). 

Dengan adanya enam profesor baru tersebut, maka jumlah guru besar di Unnes sebanyak 144 orang. 

3. Para guru besar bisa perkuat kerjasama dengan berbagai pihak

Rektor Unnes, Prof S Martono mengungkapkan keenam guru besar yang dikukuhkan adalah para intelektual yang memiliki komitmen dan dedikasi tinggi dalam berbagai disiplin ilmu. 

"Mereka membawa pengalaman dan pengetahuan yang luas untuk meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan inovasi di Indonesia. Kehadiran para guru besar ini tidak hanya memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, tetapi juga mendorong sinergi penelitian antar disiplin ilmu," paparnya. 

4. Para profesor punya sumber daya yang unik

Jalur Masuk PTN yang Menggunakan Nilai Rapor Selain SNBP (unnes.ac.id)

Dengan latar belakang beragam, ia menambahkan bahwa mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memecahkan tantangan-tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia, mulai dari sektor pendidikan, ekonomi, politik, sosial, kesehatan, hingga teknologi.

Ia pun menyampaikan kebanggaan atas capaian para guru besar yang baru dikukuhkan. Ia berharap, pengukuhan ini menjadi momentum untuk semakin meningkatkan kualitas riset dan pengabdian kepada masyarakat.

“Profesor merupakan bagian penting dalam organisasi perguruan tinggi karena memiliki sumber daya yang sangat unik dan berperan vital dalam kemajuan pendidikan tinggi. Kepakaran adalah bentuk modal intelektual yang cair atau liquid sehingga dapat dikonversi ke dalam bentuk sumber daya lain," ungkapnya. 

Kepakaran profesor dapat dikonversi menjadi modal sosial, misalnya dalam bentuk reputasi dan rekognisi global. Kepakaran juga bisa dikonversi ke dalam modal ekonomi, misalnya melalui inovasi dan paten yang bernilai bagi industri. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us