Guru di SMA Negeri (SMAN) 2 Karanganyar, Taupik Mulyadi ciptakan aplikan Save Eat deteksi keamanan MBG. (IDN Times/Larasati Rey)
Taupik menjelaskan aplikasi buatanya bekerja dengan konsep uji organoleptik berbasis visual. Petugas hanya perlu memotret menu makan bergizi (MPEG) yang akan disajikan, kemudian sistem akan menganalisis foto tersebut berdasarkan lima unsur utama, yakni nasi, lauk-pauk, sayur, buah, dan susu.
Tak hanya itu, terdapat fitur pertanyaan otomatis yang muncul untuk membantu petugas atau food tester melakukan pengamatan tanpa perlu mencicipi makanan.
Dari hasil analisis tersebut, aplikasi akan memberikan rekomendasi kelayakan makanan dalam bentuk persentase 85–100%: Layak dikonsumsi (warna hijau), 75–84%: Waspada (warna kuning), dan di bawah 75%: Tidak layak konsumsi (warna merah).
“Jika hasilnya tidak layak, maka makanan tidak boleh dibagikan kepada siswa dan harus dikoordinasikan dengan tim pengelola. Tapi kalau layak, maka bisa langsung diteruskan sesuai jadwal makan siswa,” jelasnya.