Gus Yaqut Bakal Coret FKUB, MUI Jateng Sebut Masih Dibutuhkan

Semarang, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah merespon sikap Menag Yaqut Cholil Qoumas yang menyatakan akan mencoret rekomendasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) mengenai izin pendirian rumah ibadah.
Pihak MUI menyampaikan akan mematuhi peraturan teknis dari atasan sesuai mekanisme yang berlaku.
1. FKUB jadi alat mengurangi perselisihan

Ketua MUI Jawa Tengah, KH Ahmad Daroji mengemukakan secara prinsipnya segala sesuatu yang berhubungan dengan peraturan pemerintah pusat.
Meskipun sebenarnya rekomendasi dari FKUB masih tetap diperlukan sebagai landasan untuk menentukan kelayakan perizinan tempat ibadah.
"Tentunya kami tetap taati apa yang dijadikan arahan dari atasan. Akan tetapi semestinya peran FKUB tetap dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan untuk mengurangi keributan atau perselisihan dalam membangun tempat ibadah," kata penasehat FKUB Jateng tersebut, Senin (5/8/2024).
2. MUI khawatir jika muncul konflik pendirian rumah ibadah

Ia pun tak bisa menganggapi secara gamblang tujuan Gus Yaqut yang akan mencoret rekomendasi dari FKUB.
Padahal sebenarnya FKUB merupakan wadah dari komunitas-komunitas umat beragama yang dimanfaatkan sebagai ruang menjalin kerukunan antar umat beragama. Sebab di dalam organisasi FKUB terdiri dari perwakilan tokoh Islam, tokoh Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu. "Saya tidak bisa berkomentar (soal pencoretan rekomendasi FKUB)," akunya.
Lebih jauh, ia mencontohkan apabila rekomendasi dari FKUB dicoret, maka siapa yang nantinya bertanggung jawab jika muncul konflik pendirian rumah ibadah.
"Tapi misal kalau ada gereja dibangun di pondok pesantren nanti gimana mengatasinya. Seandainya nanti ada perselisihan antar kelompok umat beragama seperti di Poso, Ambon siapa nanti yang mau bertanggung jawab," tambahnya.
"Maka untuk pendirian rumah ibadah tetap dikoordinasikan dengan FKUB supaya tidak ada perselisihan," ungkapnya.
3. KH Ahmad Daroji kini jadi penasehat FKUB Jateng

Di Jawa Tengah sendiri, pihaknya menuturkan kepengurusan FKUB periode 2024-2029 telah terbentuk secara sah. Yang mana posisi Ketua FKUB Jateng yang dijabat KH Taslim Sahlan digantikan oleh Imam Yahya dari UIN Walisongo Semarang.
Dalam kepengurusan yang baru, pihaknya ditunjuk sebagai ketua penasehat. "Saya posisinya sekarang sebagai penasehat. Ketuanya Pak Imam Yahya," tandasnya.