ilustrasi (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
Pegiat lingkungan Jawa Tengah, Amalia Wulansari mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk gencar melalukan sosialisasi tersebut. Namun perlu adanya monitoring dan evaluasi yang jelas.
"Sosialisasi tidak hanya sekadar memberikan informasi namun juga mengajak masyarakat untuk terlibat dalam pelestarian bakau secara aktif. Di antaranya melalui kegiatan-kegiatan yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tapi juga melestarikan bakau dan pesisir," terangnya saat dihubungi IDN Times, Rabu (17/7).
Pemerintah, tambah Amalia, harus punya visi dan misi yang jelas terkait dengan pengelolaan pesisir dan juga pemanfaatan hutan bakau. Ditambah perlu adanya rencana bersama dengan masyarakat, terhadap upaya pemantauan hutan bakau.
"Mangrove (bakau) ini kan manfaatnya 20 tahun ke depan. Tidak hanya menanam tapi bisa diajak untuk merawat dan melestarikan mangrove, termasuk wilayah pesisir. Jangan sampai menyuruh menanam kemudian yang lain menjual pesisir untuk kemudian jadi lahan terbangun. Harus jelas visi dan misi dari pemerintah, tidak sepotong-potong. Karena memang belum komprehensif," tutupnya.