Hasto Jadi Tersangka, ini Tanggapan FX Rudy, Kader PDIP Taat Hukum
- Ketua DPC PDI-P Solo angkat bicara terkait penetapan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh KPK.
- Rudy menyatakan kabar tersebut tidak berpengaruh pada kesolidan partai, namun kader PDIP harus taat hukum dan menyerahkan wewenang ke DPP.
- Kader PDIP diharapkan taat hukum dan mengikuti proses hukum yang berlaku, Rudy juga menyatakan belum mendapat instruksi apapun dari DPP.
Surakarta, IDN Times - Ketua DPC PDI-P Solo FX. Hadi Rudyatmo angkat bicara terkait kabar Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto yang ditetapkan jadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (24/12/24).
Kendati demikian, Rudy mengaku jika kader PDIP harus taat hukum.
1. Serahkan wewenang ke PDIP
FX Rudy kabar penetapan Hasto jadi tersangka oleh KPK ini tidak berpengaruh pada kesolidan partai.
“Kita tetap dalam satu barisan yang penting kita tidak melakukan intervensi terhadap aparat penegak hukum itu tantangan dari perjuangan,” tegasnya saat ditemui di kediamannya di Pucang Sawit, Selasa (24/12/2024).
Kendati demikian pihaknya menyerahkan wewenang tersebut ke DPP.
“Mestinya hal ini kan yang punya kewenangan untuk mensikapi kan DPP Partai terutama bidang hukum,” imbuhnya.
2. Kader PDIP taat hukum
Rudy mengatakan jika kader PDIP adalah kader yang taat hukum, kader PDI-P juga mengikuti proses hukum yang berlaku. Pihaknya juga belum mendapat instruksi apapun dari DPP.
“Kalau ada proses hukum ya silakan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku menurut Negara. Saya belum bisa komentar banyak karena toh sprindik nya baru di medsos,” ujarnya.
“Kita belum tahu, ketua umum juga belum mengeluarkan instruksi,” imbuhnya.
3. Hasto ditetapkan sebagai tersangka
Sebelumnya, KPK dikabarkan menetapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.
Hasto menjadi tersangka dalam perkara dugaan suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Pergantian antarwaktu (PAW) yang juga menjerat eks calon anggota legislatif (caleg) PDI-P, Harun Masiku.
