Dari kabar terakhir yang ia dengar di Shanghai, ada 80 orang yang terinfeksi virus corona. Satu di antaranya tewas.
“Kalau di Distrik Yangpu, tempat saya tinggal Alhamdulillah belum ada yang terjangkit,” kata dia.
Dari Shanghai, ia juga mengaku sedih ketika mendengar pemberitaan yang beredar di tanah air. Ia mendengar ada yang berkomentar bahwa virus corona merupakan azab untuk warga Cina.
“Ada juga yang menyebar video orang yang tiba-tiba terjatuh, katanya karena virus corona. Padahal itu video lama, dan itu yang meninggal karena sudah tua,” ujar dia.
Kabar palsu itu membuat ia dan orangtuanya khawatir. Ia mengaku orangtuanya kerap menelepon menanyakan kabarnya di Cina. “Shanghai berjarak 800 Km dari Wuhan, tetapi warga diimbau agar tetap waspada,” kata dia.
Kini dia masih menunggu pemberitahuan dari kampusnya. Ia akan kembali setelah kampus meminta kembali untuk memulia perkuliahan semester yang baru. “Mungkin sampai wabah virus coronanya hilang,” ujar dia.