Semarang, IDN Times - Sore hari mulai tiba. Sambil menunggu waktu berbuka puasa, Bambang Suntoro melepas lelah di depan gang kampungnya.
Bambang sore itu sedang duduk santai di depan gang. Ada kekhawatiran dalam benaknya saat perayaan Idulfitri 1440 Hijriyah tinggal menghitung hari.
Ia tambah galau tatkala mendengar kabar bahwa MUI Jateng melarang salat Id di masjid dan lapangan. Ia yang jadi pengikut Syiah mengaku selalu ikut salat Id di masjid yang jaraknya hanya selemparan batu dari rumahnya."Nanti tetep salat Id atau gak, Mas?," tanya IDN Times, Kamis (21/5).
"Kayaknya iya. Soalnya kalau salat Id di rumah rasanya gak afdol," kata warga Layur, Kecamatan Semarang Utara ini.