Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi LRT Jakarta (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Semarang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat inflasi bulan Mei 2021 mencapai 0,17 persen. Salah satu pemicunya adalah tingginya pergerakan masyarakat pengguna transportasi umum sebelum dan sesudah aturan tentang larangan mudik Lebaran tahun ini. 

1. Ada kenaikan signifikan penggunaan angkutan umum antarkota

Ilustrasi deretan angkutan kota (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Kepala BPS Jawa Tengah, Sentot Bangun Widoyono mengatakan, selain beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, penggunaan angkutan umum antarkota pada sebelum dan sesudah Lebaran juga menyumbang inflasi Mei 2021.

"Ada kenaikan signifikan penggunaan angkutan umum antarkota dan kendaraan rental/carter pada sebelum dan sesudah Lebaran," ungkapnya dalam siaran pers secara online, Rabu (2/6/2021).

2. Kenaikan harga daging ayam juga picu inflasi

Ilustrasi daging ayam yang dijual di pasar.(IDN Times/Holy Kartika)

Adapun, komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Mei dan menyumbang inflasi antara lain daging ayam, minyak goreng, serta perhiasan emas. Sedangkan, penurunan harga komoditas yang mencegah terjadinya inflasi lebih dalam antara lain penurunan harga cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, terong gawai, dan telepon seluler.

Sentot menjelaskan, terjadi peningkatan inflasi selama tiga bulan berturut-turut di tahun 2021, yakni Maret (0,08 persen), April (minus 0,04 persen), dan Mei (0,17 persen). Bahkan, kenaikan inflasi tiga bulan terakhir ini juga lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, yakni Maret (0,02 persen), April (minus 0,01 persen), dan Mei (0,07 persen).

3. Kenaikan inflasi buktikan ekonomi mulai menggeliat

ilustrasi ekonomi (IDN Times)

"Mudah-mudahan ini menunjukkan geliat perekonomian Jawa Tengah mulai berjalan," katanya.

Sementara dari enam kota IHK di Jawa Tengah semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cilacap dan Kota Tegal sebesar 0,25 persen dengan IHK masing-masing sebesar 105,00 dan 106,66; Kota Kudus sebesar 0,21 persen dengan IHK sebesar 105,38.

Kemudian, Kota Purwokerto sebesar 0,19 persen dengan IHK sebesar 105,69; Kota Semarang sebesar 0,17 persen dengan IHK sebesar 106,55; dan inflasi terendah terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,06 persen dengan IHK sebesar 105,84.

Editorial Team