Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gambar WhatsApp 2025-07-26 pukul 10.30.43_ab35e161.jpg
Pembuatan Lilin Inovasi Mahasiswa KKN-T IDBU 66 Universitas Diponegoro di RT 02 RW 02, Desa Gentan. (Dok KKN KKN-T IDBU 66 Universitas Diponegoro)

Intinya sih...

  • Mahasiswa KKN-T IDBU 66 Undip 2025 di Desa Gentan, Sukoharjo, mengubah minyak jelantah menjadi lilin aroma yang bermanfaat.

  • Program ini memberikan pemahaman tentang pemanfaatan limbah rumah tangga dan potensi ekonomisnya.

  • Kegiatan KKN Universitas Diponegoro mendapat respon positif dari warga dan relevan dengan program lingkungan Desa Gentan.

Sukoharjo, IDN Times - Mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam TIM KKN-T IDBU 66 Universitas Diponegoro di Desa Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo membuat inovasi pemanfaatan minyak jelantah sebagai barang bekas pakai menjadi lilin aroma yang bermanfaat.

Program KKN T 66 Universitas Diponegoro menganggap penting untuk memberikan pemahaman tentang pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi barang bermanfaat khususnya minyak jelantah yang banyak ditemukan di rumah warga. Melalui program ini, diharapkan masyarakat paham mengenai pengolahan limbah untuk mengurangi tumpukan sampah dimulai dari dalam rumah.

Program ini diprakarsai oleh mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika, Layang Ardhyaputri Setyawan (Program Studi S1 Kimia) dan Vionina Rezvira Althaf (Program Studi S1 Biologi) yang turut dibantu oleh mahasiswa KKN lainnya.

TIM KKN-T IDBU 66 Universitas Diponegoro memaparkan dampak negatif minyak jelantah terhadap lingkungan jika dibuang sembarangan, serta potensi ekonomis yang bisa dihasilkan jika dimanfaatkan secara kreatif. Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro menyampaikan bahwa program ini tidak hanya sebagai edukasi lingkungan, tetapi juga peluang ekonomi rumah tangga.

“Kami berharap keterampilan ini dapat menjadi alternatif usaha rumahan bagi warga Desa Gentan, sekaligus membangun kesadaran akan pengelolaan limbah yang lebih bijak,” ungkap Layang. Dalam program ini mahasiswa tidak hanya memberikan teori, tetapi juga mempraktekan pembuatan lilin secara langsung dengan mengikutsertakan Ibu-Ibu PKK RT 02 RW 02.

Program ini mendapat respon positif dari warga, warga sangat antusias hadir dan melakukan demonstrasi pembuatan lilin dari minyak jelantah secara langsung yang dipandu oleh Mahasiswa TIM KKN-T 66 Universitas Diponegoro. Peserta diajak secara langsung mempraktikkan proses pembuatan lilin aroma, mulai dari penyaringan minyak, pencampuran dengan pewangi, hingga pencetakan ke dalam wadah.

Desa Gentan yang terletak di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah berada di daerah strategis yang berbatasan langsung dengan Kota Surakarta, yang menjadikannya sebagai kawasan padat penduduk yang mayoritas bekerja sebagai petani, peternak, atau pekerja di sektor perkebunan.

Dengan jumlah penduduk sejumlah 9781 jiwa, Desa Gentan merupakan desa dengan populasi terpadat di Kecamatan Baki, dengan komposisi penduduk asli dan pendatang sudah berimbang. Padatnya penduduk di desa ini juga berdampak pada jumlah sampah dan limbah rumah tangga yang berjumlah besar rentan menyebabkan tumpukan sampah berlebih.

Selain itu, masyarakat belum paham tentang pemanfaatan limbah rumah tangga untuk mengurangi tumpukan sampah yang ada di Desa Gentan. Satu diantara program KKN T 66 Universitas Diponegoro yakni memberikan pemahaman tentang pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi barang bermanfaat khususnya minyak jelantah yang banyak ditemukan di rumah warga. Melalui program ini, diharapkan masyarakat paham mengenai pengolahan limbah untuk mengurangi tumpukan sampah dimulai dari dalam rumah.

Mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam TIM KKN-T IDBU 66 yakni berjumlah 49 orang yang didampingi oleh dosen pembimbing lapangan, Assoc. Prof. Dr. Eng. Maryono, S.T., M.T., mereka diturunkan di Desa Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo

Desa Gentan terletak di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Desa ini berada di daerah strategis yang berbatasan langsung dengan Kota Surakarta, yang menjadikannya sebagai kawasan padat penduduk. Penduduknya mayoritas bekerja sebagai petani, peternak, atau pekerja di sektor perkebunan. Dengan jumlah penduduk sejumlah 9781 jiwa, Desa Gentan merupakan desa dengan populasi terpadat di Kecamatan Baki, dengan komposisi penduduk asli dan pendatang sudah berimbang.

Padatnya penduduk di desa ini juga berdampak pada jumlah sampah dan limbah rumah tangga yang berjumlah besar rentan menyebabkan tumpukan sampah berlebih. Selain itu, masyarakat belum paham tentang pemanfaatan limbah rumah tangga untuk mengurangi tumpukan sampah yang ada di Desa Gentan. Desa Gentan dikenal sebagai desa cerdas lingkungan yang tanggap terhadap pengolahan sampah dan memiliki program Gentan Peduli Sampah (GELIPAH) dengan begitu program KKN ini relevan dengan tujuan dari Desa Gentan.

Ketua RT 02 RW 02, Tri Setiyono dalam sambutannya, mengapresiasi inisiatif Mahasiswa TIM KKN-T IDBU 66 Universitas Diponegoro yang mampu memadukan kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan. “Kegiatan ini sangat bermanfaat dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Semoga kedepan, keterampilan ini bisa dikembangkan dan menjadi produk unggulan desa,” ujarnya. KKN Universitas Diponegoro di Desa Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo ini telah menunjukkan peran aktif mahasiswa dan menjadi salah satu bentuk nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mengembangkan inovasi yang berdampak langsung bagi kehidupan sehari-hari.

Editorial Team