Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menerima penghargaan Bhumandala Kanaka dalam ajang Bhumandala Award 2024 yang diselenggarakan Badan Informasi Geospasial (BIG) di Jakarta, Senin (4/11/2024). (dok. Pemkot Semarang)

Intinya sih...

  • Pemkot Semarang meraih prestasi dalam ajang Bhumandala Award 2024 di Jakarta.
  • Wali Kota Semarang menerima penghargaan emas untuk dua kategori, Nama Rupabumi dan Informasi Geospasial Batas Desa/Kelurahan.
  • Program inovasi Rupabumi membantu pengelolaan data dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemetaan wilayah.

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang meraih prestasi dalam ajang Bhumandala Award 2024 yang diselenggarakan Badan Informasi Geospasial (BIG) di Jakarta, Senin (4/11/2024). Penghargaan tersebut diberikan karena pemerintah berhasil melakukan inovasi program Rupabumi. 

1. Raih predikat Bhumandala Kanaka

Beton tetrapod yang terbuat dari FABA (Fly Ash and Bottom Ash) PLN yang terpasang di kawasan pesisir Semarang, Kamis (24/7/2024). Tetrapod ini tidak hanya memperkuat ketahanan pesisir dalam menghadapi perubahan iklim dan gelombang laut yang terus meningkat, tetapi sekaligus menjadi langkah konkret memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat sekitar dan mewujudkan masa depan yang lebih hijau (IDN Times/Dhana Kencana)

Pemkot Semarang sebagai satu-satunya kota yang mendapatkan emas dan predikat Bhumandala Kanaka untuk dua kategori, yaitu Nama Rupabumi dan Informasi Geospasial Batas Desa/Kelurahan.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Ia bersyukur dan bangga atas pencapaian tersebut.

“Ini adalah satu penghargaan yang luar biasa. Tidak banyak yang memperoleh dua penghargaan emas sekaligus dan Alhamdulillah Kota Semarang berhasil mendapatkannya,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Selasa (5/11/2024).

Perempuan yang akrab disapa Ita ini menyampaikan ucapan terima kasih atas kinerja jajaran di Pemkot Semarang mulai dari Pj Sekda, Kepala OPD, Kepala Distaru, Kabag Tapem, hingga jajaran lurah dan camat se-Kota Semarang.

2. Tingkatkan partisipasi masyarakat dalam pemetaan wilayah

Siswa siswi SDN Tugurejo Semarang menulis di depan artefak Candi Tugu Semarang. (IDN Times/Dok SDN Tugurejo Semarang)

“Tentunya ini adalah bonus, terpenting bagaimana kita bisa melayani masyarakat, bisa memberikan support kepada masyarakat dan tentunya kembali lagi untuk kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

Untuk diketahui, program inovasi Rupabumi yang sudah dijalankan di Kota Semarang meliputi SEMARAK PILAR (Semarang Monitoring Aktivitas Rupabumi Kelurahan), GERUDUK RUPA BUMI KAMPUNG PECINAN (Gerakan Terpadu Data Rupabumi Kota Semarang Bersama Generasi Pesona Indonesia) serta Satu Surveyor, Satu Kelurahan (Percepatan Pendataan Nama Rupabumi di Kota Semarang).

Program-program itu tidak hanya membantu pengelolaan data, tetapi juga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemetaan wilayah mereka. Sekaligus menunjukkan komitmen Kota Semarang dalam menerapkan data geospasial yang bermanfaat untuk pembangunan kota dan kesejahteraan warganya.

Sementara, Kepala Badan Informasi Geospasial, Muh. Aris Marfai menjelaskan, bahwa penghargaan ini bertujuan untuk meningkatkan standar tata kelola data dan informasi geospasial di Indonesia.

3. Penggerak bagi pemda kelola informasi geospasial

Petani menanam padi biosalin di lahan pesisir dengan kadar garam tinggi di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

"Penghargaan ini mampu mendorong terciptanya pemerintahan yang lebih akuntabel dan pelayanan publik yang berkualitas," katanya.

Menurut dia, Bhumandala Award telah menjadi penggerak bagi institusi pemerintah dalam mengoptimalkan pengelolaan Informasi Geospasial (IG), terutama dengan implementasi Perpres No. 27 Tahun 2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional dan Perpres No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.

Bhumandala Award 2024 sendiri mencakup beberapa kategori penghargaan antara lain Kinerja Simpul Jaringan IG, Nama Rupabumi, Informasi Geospasial Batas Desa/Kelurahan, dan Informasi Geospasial Tematik.

Aris menambahkan, proses penjurian dilakukan secara bertahap dan ketat oleh para ahli dari akademisi dan pemerintah yang menilai dari berbagai aspek pengelolaan sesuai kategori.

‘’Kota Semarang sendiri berhasil meraih Bhumandala Kanaka di dua kategori. Ini membuktikan komitmen pemerintah daerah dalam menyediakan data geospasial yang akurat dan bermanfaat,’’ tandasnya.

Editorial Team