Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dirut Sidomuncul Irwan Hidayat menekankan kearifan lokal menjadi kekuatan bisnisnya. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Dirut Sidomuncul Irwan Hidayat menekankan kearifan lokal menjadi kekuatan bisnisnya. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Intinya sih...

  • Irwan Hidayat mendapatkan gelar doktor kehormatan dari Unnes karena menjadi pionir dalam pemasaran jamu, mengubah citra jamu dari minuman kampung menjadi minuman kekinian.
  • Sidomuncul, perusahaan jamu yang dipimpin Irwan, bertahan kuat sebagai industri jamu keluarga tanpa campuran bahan kimia, berkat prinsip harus ada yang mau mengalah.
  • Irwan menyarankan kolaborasi antara akademisi dan dunia kedokteran untuk mengombinasikan produk herbal dengan obat-obatan farmasi demi penemuan luar biasa.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Perubahan pola pikir masyarakat yang kini menganggap jamu sebagai minuman kekinian rupanya membawa berkah tersendiri bagi Dirut Sidomuncul, Irwan Hidayat. 

Bahkan secara khusus Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyematkan gelar doktor kehormatan atau honoris causa kepada Irwan lantaran mampu menjadi pionir di bidang pemasaran jamu.

Rektor Unnes, Prof S Martono mengatakan apabila pada zaman dahulu pecinta jamu identik dengan orang-orang kampung dan desa, maka di tangan Irwan image minuman jamu justru berubah drastis. 

"Beliau nyatanya bisa mengembangkan sebuah ilmu yang menjadi branding dan menjadi model. Kalau orang waktu dulu kalau minum jamu identik dengan orang kampung, ndeso tapi dengan tagline orang pintar, maka berhasil mengubah image jamu. Branding ini penting untuk membentuk pola pikir masyarakat," ungkap Martono usai acara penganugerahan gelar doktor honoris causa bagi Irwan Hidayat di Ruang Auditorium Unnes, Kampus Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Rabu (13/11/2024). 

1. Irwan Hidayat pertahankan eksistensi industri jamu dengan ikatan keluarga

Pemberian gelar doktor kehormatan kepada Dirut Sidomuncul Irwan Hidayat. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia bilang sikap Irwan yang berani merubah citra jamu memang patut diteladani. Apalagi bila melihat progres bisnisnya, pabrik Sidomuncul menjadi industri jamu yang kuat walau dikelola satu keluarga besar. 

Oleh karenanya, apa yang terjadi pada Sidomuncul bisa dikatakan suatu yang tak lazim di sektor industri jamu. 

"Saya tidak pernah melihat industri jamu sekuat Sidomuncul karena ikatan keluarga. Biasanya dengan ikatan keluarga yang besar seringnya pecah dan menjadi bubar. Tapi Sidomuncul bertahan dengan itu karena prinsipnya harus ada yang mau mengalah," ujar profesor bidang manajemen ini.

2. Pertahankan jamu tanpa campuran bahan kimia

Rektor Unnes Prof S Martono menjelaskan alasannya memberikan gelar doktor kehormatan kepada Dirut Sidomuncul. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Di samping itu, Irwan juga sanggup mempertahankan Sidomuncul dengan komposisi produk jamu tanpa campuran bahan kimia. Menurut Martono, yang dilakukan Irwan justru menghadirkan produk herbal untuk diuji dengan cara modern. 

"Pak Irwan bertahan dengan jamu yang tanpa dicampur dengan bahan kimia. Malahan minta diuji dengan cara-cara modern. Beda dengan industri lain yang mencampur dengan bahan kimia. Ini catatan bagi Unnes untuk memberikan penghargaan honoris causa bagi beliau," kata Martono. 

3. Irwan Hidayat berharap ada penelitian yang libatkan herbal

Dirut Sidomuncul Irwan Hidayat dan Rektor Unnes Prof S Martono saat memberi pernyataan kepada awak media. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sedangkan, Dirut Sidomuncul, Irwan Hidayat, mengemukakan bahwa jika unsur-unsur kekayaan alam diuji secara klinis tentu menjadi temuan yang luar biasa. Karenanya ia menyarankan para akademisi berkolaborasi dengan dunia kedokteran untuk mengombinasikan produk herbal dengan obat-obatan farmasi. 

"Ini butuh political will. Kalau herbal diuji klinis akan luar biasa. Dan sebenarnya ini sebuah kekayaan Indonesia ya. Kalau dunia kedokteran dan pendidikan melakukan bagaimana obat-obat herbal jadi salah satu patner obat farmasi ini cita-cita saya sejak 40 tahun lalu. Dan terbukti produknya cuma tolak angin herbal masuk angin bisa mengalahkan obat farmasi," ujar Irwan. 

Editorial Team