Jadi Mendikbud, Ini Seabrek Tugas yang Dihadapi Nadiem Makarim

Semarang, IDN Times - Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan jajaran menterinya untuk mengisi Kabinet Indonesia Maju selama lima tahun ke depan. Dari nama- nama menteri yang diumumkan, sosok Nadiem Anwar Makarim yang diberi mandat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Dikti (Mendikbud Dikti) mencuri perhatian publik.
Sejumlah pihak pun angkat bicara mengenai penunjukan Nadiem sebagai Mendikbud Dikti. Tak terkecuali Forum Rektor Indonesia.
1. Nadiem dinilai punya gebrakan tersendiri

Ketua Forum Rektor Indonesia, Prof Yos Johan Utama menyebut Nadiem merupakan sosok anak muda yang menghadapi tantangan tersendiri selama jadi Mendikbud.
"Tentunya dengan berbagai upayanya yang mampu membangun Gojek menjadi sebuah perusahaan yang besar, beliau pasti punya daya gebrak tersendiri saat menjalankan tugas barunya sebagai Mendikbud," kata Yos, saat ditemui di Gedung ICT Undip, Tembalang, Semarang, Rabu (23/10).
2. Nadiem butuh menata ulang aset dan hal teknis lainnya

Sebagai orang yang tak pernah sekalipun berkecimpung di dunia pendidikan, menurut Yos, Nadiem perlu mempelajari banyak hal untuk mengambil sebuah kebijakan strategis.
Yos menjelaskan, dengan posisi Kemendikbud dan Pendidikan Tinggi (Dikti), maka segala hal butuh proses penyesuaian yang relarif lama.
"Pasti ada penataan ulang di struktur kementeriannya karena itu kan menggabungkan sesuatu yang sudah terpisah. Dan itu ada banyak sekali. Menata masalah asetnya aja sudah banyak. Belum lagi hal-hal yang teknis lainnya," ungkapnya.
3. Tiga lembaga harus dihidupkan lagi. Yaitu Dirjen Dikti, Dirjen Dikdasar dan Dirjen Dikmenum

Ia juga menekankan dengan adanya penggabungan Kemendikbud dengan Dikti, setidaknya ada tiga lembaga yang harus dihidupkan lagi. Lembaga yang ia maksud antara lain, Dirjen Dikti, Dirjen Dikdasar dan Dirjen Dikmenum.
"Yang harus digabungkan lagi itu SOTK-nya. Dan beberapa lembaga sebelumnya udah gak ada, harus dihidupkan lagi. Kayak Dirjen Dikti, Dirjen Dikdasar, Dirjen Dikmenum. Dan itu tidak bisa dilakukan dengan cepat. Gak bisa selesai selama 100 hari," bebernya.
4. Ketua Forum Rektor: Perlu bidding untuk mencari pegawai yang baru

Pihaknya menyatakan, butuh waktu untuk melakukan lelang jabatan alias open bidding untuk mencari pegawai untuk ditempatkan di pos kerja yang baru.
Tugas lainnya yang harus dikerjakan oleh Nadiem ialah menggelar tahapan SMPTN di PTN seluruh Indonesia.
'Kalau paling dekat sekali, bulan Januari 2020 kita sudah harus mengadakan SMPTN," jelasnya.
Meski begitu, ia percaya bahwa Nadiem merupakan seorang yang berkompeten untuk menjalankan tugasnya sebagai Mendikbud.
Ia optimistis Nadiem bisa bersikap profesional karena punya pengalaman mengelola perusahaan yang fenomenal. "Pengalamannya mengelola perusahaan yang fenomena pasti bisa diterapkan di sini. Inovasi-inovasinya dibutuhkan untuk memajukan pendidikan bangsa Indonesia," ujarnya.