Koordinator SPRT Merdeka Semarang Nur Kasanah saat menyosialisasikan program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan. (IDN Times/Fariz Fardianto (
Saat ini dari total 300 anggota SPRT Merdeka, Nur memastikan sudah ada 30 PRT yang berhasil ikut BPJS Ketenagakerjaan. Mayoritas mereka tinggal di Mijen. Masing-masing iuran bulanannya Rp36.800. Dengan iuran BPJS sebesar itu, para PRT mendapat tanggungan jaminan hari tua (JHT), jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.
Cahyaning Indriasari, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jateng dan DIY menuturkan para PRT yang ikut program BPJS tergolong dalam kategori pekerja bukan penerima upah (BPU).
Jika ditilik dari data miliknya, jumlah pekerja BPU yang tercover BPJS Ketenagakerjaan baru kisaran 9 persen dari total pekerja informal di seluruh Jateng.
"Jawa Tengah ini paling banyak pekerja informalnya ketimbang formalnya. Oleh sebab itulah, pekerja informal yang dicover baru 9 persen masih rendah sekali. Jadi dari 6,8 juta pekerja informal di Jawa Tengah, baru 600 ribu yang sudah jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan m Sisanya belum. Jadi saya kemana-mana selama ini selalu ngomong soal pentingnya jaminan sosial bagi pekerja informal ini. Karena penghasilan mereka pasti terbatas. Kalau ada resiko artinya ditanggung sendiri. Maka kami layani kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan secara mandiri," ungkap Naning, begitu ia akrab disapa, saat dikonfirmasi IDN Times.
"Pekerja informal itu secara aturannya jadi peserta ya wajib juga. Seperti PRT, petani nelayan, ojol bisa. Karena masyarakat kan beranggapan yang dapat BPJS karyawan pemerintah kantoran, padahal yang informal juga bisa tercover," tambahnya.
Khusus para PRT, Naning menekankan kepada para majikan untuk berani meng-cover iuran bagi PRT. Sebab, selama ini juga sudah banyak perusahaan yang menyatakan kalau para karyawan yang mempekerjakan PRT di rumah juga ikhlas menanggung iuran BPJS bagi PRT-nya.
"Saat ini banyak perusahaan tanya ke kami. Yang sudah jalan di Pan Brothers Klaten. Mereka rela sisihkan uangnya untuk tanggung iuran PRT. Terus kita juga sementara dekati juragan-juragan yang mempekerjakan mereka," tambahnya.