Perubahan Suhu Udara Ekstrem di Jateng, Saat Malam Bisa 15 Derajat

- Tutupan awan minim saat puncak kemarau, mempercepat pancaran radiasi matahari.
- Muncul fenomena bediding, suhu udara terasa panas di siang hari dan dingin pada malam hari.
- Suhu udara Dieng bisa mencapai 3-5 derajat celcius, cocok menanam jagung saat kemarau.
Semarang, IDN Times - Puncak kemarau yang terjadi di Jawa Tengah mempengaruhi perubahan cuaca yang ekstrem. Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang menyebutkan suhu udara belakangan berubah cepat karena disebabkan hembusan angin Monsun yang bertiup dari arah Australia.
"Kecepatan angin 5-10 knot arah timur menuju barat. Ini karena ada pengaruh hembusan Monsun Australia. Biasanya terjadi dari Juli sampai September," ujar Ferry Oktarisa, prakirawan Stasiun BMKG Ahmad Yani Semarang, Kamis (10/7/2025).
1. Tutupan awan sangat minim saat puncak kemarau

Ia mengatakan puncak kemarau diprediksi terjadi sejak Juni kemarin sampai September 2025. Saat kemarau rata-rata suhu udara sepanjang Pantura barat sampai Pantura timur, katanya berkisar antara 34-35 derajat.
Tahun ini kemarau juga ditandai dengan peningkatan suhu yang maksimum sekaligus ada penurunan suhu yang drastis. Pasalnya, tutupan awan yang ada di seluruh Jawa Tengah terdeteksi dari citra satelit BMKG sangat minim. Sehingga mempercepat pancaran radiasi matahari ke bagian bumi.
2. Muncul fenomena bediding

Dengan adanya tutupan awan yang sedikit maka membuat suhu udara terasa lebih panas pada siang. Namun mendadak terasa dingin ketika memasuki tengah malam sampai Subuh.
"Kami imbau tetap waspada terhadap perubahan suhu malam hari tetap jaga kesehatan dan tetap tingkatkan imunitas tubuh. Karena kemarau tahun ini memang tutupan awannya sangat minim. Seringnya kondisi siang terasa panas. Tapi malam hawanya kerasa lebih dingin atau kami sebutnya dengan fenomena bediding," akunya.
3. Suhu udara Dieng bisa kisaran 3-5 derajat celcius

Suhu udara yang dingin saat malam hari terjadi menyeluruh di wilayah Jawa Tengah. Di Kota Semarang, suhu udara saat malam hari bisa menyentuh angka 21 derajat celcius.
Kondisi di kawasan pegunungan tengah mulai Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, Dataran tinggi Dieng, Selo Kabupaten Boyolali, sebagian Kabupaten Magelang justru bisa mengalami penurunan suhu udara sampai 15 derajat celcius. Bahkan diperkirakan penurunan suhu di dataran tinggi Dieng dan wilayah sekitarnya bisa sampai 3-5 derajat.
"Kota Semarang dan wilayah sekitarnya udaranya emang lebih dingin pas malam karena ada situasi penurunan suhu udara hingga 21 derajat. Di wilayah pegunungan tengah, sekitar Merapi kayak Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo Dieng, Magelang, Boyolali suhu rata-rata kisaran 15 derajat. Kalau (udara) semakin dingin nanti juga muncul embun upas," paparnya.
4. Saat kemarau lebih cocok menanam jagung

Oleh sebab itulah, pihaknya menyarankan kepada para petani dan dinas pertanian kabupaten/kota untuk beradaptasi terhadap perubahan suhu dengan mulai menyemai bibit jagung dan sejenisnya yang cenderung tahan cuaca. Apabila tidak berhati-hati maka lahan pertanian akan terdampak perubahan suhu yang sangat cepat.
"Dampak ke pertanian memang ada. Kalau untuk musim kemarau cocoknya ke tanaman jagung. Karena kalau musim tanam padi kan suda selesai," tandasnya.