Semarang, IDN Times - Sekitar 35 mesin pompa berkapasitas yang bervariasi disiagakan di Kali Sringin, Kali Tenggang dan Kolam Retensi Terboyo Semarang selama masa darurat penanggulangan banjir.
Jateng Siagakan 35 Pompa, Ini Cara Pembuangan Banjir ke Laut

Intinya sih...
350 petugas gabungan siaga banjir disiagakan di Kali Sringin, Kali Tenggang, dan Kolam Retensi Terboyo.
Pompa berkapasitas 2.000 LPS meter kubik di Kolam Retensi Terboyo, serta pompa 150-200 LPS meter kubik di tiga titik lainnya.
Pola penyedotan banjir dilakukan dengan sistem pararel, membuang air kolam retensi langsung ke laut saat air laut pasang atau menggunakan daya gravitasi saat surut.
1. Ada 350 petugas gabungan siaga banjir
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan pengoperasian pompa-pompa dilakukan selama 24 jam dengan kesiapan 350 petugas gabungan dari BPBD Jateng, BPBD Kudus, BPBD Kota Semarang, BPBD Demak serta dibantu dari tim teknis BNPB dan BBWS Pemali-Juana.
"Dari petugas kita ada 70 lebih yang standby di titik pompa Sringin, Tenggang dan selebihnya bersama petugas gabungan BPBD lainnya dan BBWS BNPB siaga penuh di Kolam Retensi Terboyo. Penyiagaan petugas sampai masa tanggap darurat banjir Pantura," kata Bergas kepada IDN Times, Selasa (4/11/2025).
2. BPBD siagakan pompa banjir di Kolam Retensi Terboyo
Lebih lanjut, ia menyampaikan pompa berkapasitas 2.000 LPS meter kubik disiagakan di sisi paling ujung Kolam Retensi Terboyo.
Sedangkan sejumlah pompa dengan kapasitas 150-200 LPS meter kubik dioperasikan di tiga titik Kali Sringin, Kali Tenggang, dan beberapa titik yang disebarkan di pinggir kolam retensi dan tanggul laut Terboyo.
Pengoperasian pompa juga masih ditambah dengan pompa mobile yang ditaruh di tepi badan Jalan Raya Kaligawe Semarang.
"Kapasitas pompanya ada yang 100 meter kubik, ada yang 200 meter kubik. Kalau yang besar di ujung kolam retensi itu sampai 2.000 kubik," tutur Bergas.
3. Begini cara pembuangan banjir ke laut
Selain itu, katanya pola penyedotan banjir dilakukan dengan sistem pararel. Pompa yang dioperasikan di Kaligawe, Sringin dan Tenggang berfungsi menyedot genangan banjir di jalanan. Kemudian dialirkan ke saluran pipa menuju ke Kolam Retensi Terboyo.
Selanjutnya tim teknis BPBD dan BNPB membuang air kolam retensi langsung ke laut menggunakan pompa ketika permukaan air laut pasang. Namun saat air laut surut, pembuangan banjir menggunakan daya gravitasi.
"Jadi memang kita berlakukan dua sistem. Saat air laut pasang, semua pompa kita kerahkan untuk membuang air banjir yang ditampung di kolam retensi dengan disedot ke laut. Kalau pas surut (air laut), pembuangan memakai gravitasi," bebernya.
4. BPBD Jateng: Kita siaga bersama-sama
Namun demikian pihaknya sampai saat ini belum mengetahui sampai kapan status darurat penanggulangan banjir diberlakukan di Pantura Kaligawe dan sekitarnya.
Bergas berharap masyarakat mesti mewaspadai peningkatan curah hujan dengan menyiapkan perlengkapan masing-masing agar terhindar dari banjir. "Yang penting kita musti siaga bersama-sama dan berdoa semoga curah hujan tidak lebat," ujar Bergas.