Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2019, terdapat sebaran lahan kritis di Jawa Tengah seluas 374 ribu hektar.
Sebaran lahan kritisnya terluas berada di Brebes seluas 7.606 hektar, Pekalongan seluas 7.297 hektar, Pati seluas 6.000 hektar. Sementara saerah Pemalang seluas 9.970 hektar, Wonogiri seluas 19 ribu hektar dan Banjarnegara seluas 8 ribu hektar.
"Misalnya di jalur Dieng, kita harus menyatukan sisi nilai ekonomi dan konservasi agar tetap terjaga. Sebab, hampir semua daerah muncul lahan kritis. Faktornya karena banyaknya lahan kentang. Ditambah lagi banyak pembangunan perumahan dan alih fungsi lahan pertanian jadi obyek wisata," bebernya.
Namun, ia mengklaim jika dibanding kondisi sejak 2013 silam, sebaran lahan kritisnya saat ini sudah mengalami penurunan.
"Ketimbang 2013 masih 641 ribu hektar, sekarang kondisinya jauh berkurang kok. Karena selama ini kita selalu upayakan setiap tahunnya dapat mengurangi lima persen lahan kritis atau upaya kita, kita lima persen atau 150 ribu hektar. Dan target kita per tahun 31 ribu hektar," ujar Sugiyarto.