Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Revitalisasi kawasan Pecinan Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

Semarang, IDN Times - Kawasan Pecinan Semarang siap memanjakan wisatawan pada momen Imlek 2025. Saat ini revitalisasi tahap pertama sudah selesai pengerjaannya.

Penataan tahap pertama ini meliputi perbaikan jalan, pedestrian, dan saluran air di sejumlah ruas jalan yang ada di kawasan Pecinan.

1. Penataan fasilitas di sejumlah ruas jalan

Revitalisasi kawasan Pecinan Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

"Tahap pertama revitalisasi kawasan Pecinan telah selesai. Disperkim sudah melakukan penataan fasilitas jalan, pedestrian termasuk lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sejumlah ruas jalan di kawasang tersebut,’’ ungkap Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Minggu (12/1/2024).

Adapun, revitalisasi di sejumlah ruas jalan itu meliputi sepanjang Jalan Pekojan, Gang Mangkok, Gang Pasar baru, Gang Gambiran, Jalan Inspeksi, dan Gang Cilik.

Pemerintah Kota Semarang telah mengucurkan dana untuk program revitalisasi kawasan Pecinan tersebut mencapai Rp10,5 miliar melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024.

Perempuan yang akrab disapa Ita ini berharap bahwa penataan ini bisa menggeliatkan wisata Kota Semarang.

2. Pecinan dibuat jadi kawasan perdagangan dan wisata

Revitalisasi kawasan Pecinan Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

"Pecinan itu termasuk bagian kawasan Semarang lama, selain Kota Lama dan Kampung Melayu. Ke depan, kawasan Pecinan ini akan dibuat menjadi kawasan khusus perdagangan sehingga wisata Semarang Lama dapat terintegrasi satu dengan yang lainnya," terangnya.

Keberadaan Pecinan di Kota Semarang sendiri sudah ada sejak tahun 1679. Saat itu, imigran Cina datang dan hidup berdampingan dengan orang Jawa, Arab, dan Melayu. Komunitas Cina baik pedagang kelas atas maupun kelas bawah memainkan peran ekonomi di Semarang jauh sebelum kehadiran VOC.

Sampai pada tahun 1742, VOC memindahkan orang-orang Cina yang kebanyakan tinggal di Gedong Batu ke daerah yang kini dikenal dengan Kawasan Pecinan di sepanjang Kali Semarang.

Konon di kawasan itu pula, Laksamana Cheng Ho datang menggunakan kapal menyusuri Sungai Semarang hingga sekitar Klenteng Tay Kak Sie yang merupakan klenteng terbesar dan sering digunakan umat Tionghoa di Kota Semarang sebagai tempat ibadah dan perayaan keagamaan.

3. Anggaran revitalisasi kawasan Pecinan capai Rp76 miliar

Revitalisasi kawasan Pecinan Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

"Klenteng Tay Kak Sie sudah menjadi ikon Kota Semarang. Dengan berjalannya revitalisasi ini harapannya mampu mendongkrak aktivitas ekonomi kawasan sekitar. Terlebih, sebentar lagi umat Tionghoa akan merayakan Imlek. Ini bisa menjadi tempat yang tepat untuk sembahyang bagi wisatawan asal Tiongkok sekaligus bernostalgia," jelas Ita.

Sebelumnya, Pemkot Semarang bermaksud melakukan revitalisasi kawasan Pecinan secara bertahap dengan alokasi anggaran sebesar Rp76 miliar. Untuk langkah awal, pemkot telah menggelontorkan sekitar Rp10,5 miliar dan pengerjaannya selesai pada Desember 2024 lalu. Adapun, tahap kedua sekitar Rp30 miliar dan sisanya pada tahap ketiga sekitar Rp36 miliar.

Sesuai rencana, pada tahun 2025 ini penataan tahap kedua akan segera dilaksanakan. Pemkot tengah berkomunikasi dengan konsultan yang terlibat dalam revitalisasi kawasan Pecinan.

"Tahapan kedua masih dalam penggodokan DED-nya. Semoga tidak memerlukan waktu lama untuk pembahasan agar kawasan Pecinan tidak hanya lebih bagus bangunannya, melainkan ada marwahnya," tandasnya.

Editorial Team