Kendal, IDN Times - Proses pemulangan jenazah tenaga kerja wanita (TKW) bernama Fitri Yuliani dilakukan pada Jumat (20/1/2023). Pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah memastikan, jenazah Fitri tiba di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang jam 10.00 WIB menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Jenazah TKW Fitri Yuliani Tiba di Semarang, Langsung Dimakamkan di Boja Kendal

1. Jenazah Fitri langsung diantar ke Boja
Pemulangan jenazah dilanjutkan dengan perjalanan darat memakai ambulans dari BP2MI menuju ke kampung halaman almarhumah, di Desa Medono, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.
"Tadi pesawatnya mendarat jam 10, memakai maskapai Garuda. Kemudian setibanya di Semarang, kita antarkan jenazahnya ke rumah duka di Desa Medono, Kecamatan Boja," kata Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Petantrans) Disnakertrans Jawa Tengah, Chandra Yuliawan saat dikontak IDN Times.
2. Jenazah Fitri dimakamkan selepas Jumatan
Selama perjalanan darat ke Boja, Chandra turut mendampingi pemulangan jenazah bersama Kades Medono, suami almarhumah dan pihak keluarga. Diperkirakan waktu tempuh lebih dari satu jam.
Jenazah almarhumah kemudian tiba di rumah duka di RT 06/RW III, Desa Medono sekitar jam 11.15 WIB.
"Jam 11.15 WIB sampai lokasi rumah duka situasinya banyak warga yang melayat. Terus kita dari petugas pengantar salat Jumat lebih dulu. Habis Jumatan dilanjutkan dengan pemberangkatan untuk pemakaman jenazah," tambahnya.
3. Fitri meninggal dengan terluka pada bagian pinggul
Chandra menjelaskan Fitri merupakan TKW yang bekerja di Malaysia sejak akhir tahun 2022 kemarin. Ia menyampaikan, Fitri meninggal dunia di Selangor akibat terjatuh dari apartemen majikannya. Fitri dilaporkan meninggal karena mengalami luka pada pinggulnya.
"Yang bersangkutan meninggalnya karena jatuh dari ketinggian. Dari KBRI mengabarkan kalau dia jatuh dari lantai delapan tapi tubuhnya tersangkut di lantai empat. Pas ditemukan pinggulnya patah semua dan sudah meninggal," urainya.
4. Awalnya pamit kerja ke Singapura
Kepada pihak keluarga, katanya Disnakertrans mengucapkan rasa belasungkawa atas meninggalnya Fitri sekaligus menyalurkan tali asih sebesar Rp1 juta. "Kita berikan tali asih untuk keluarganya senilai Rp1 juta," ujar Chandra.
Lebih lanjut, menurutnya Fitri berangkat ke Malaysia tanpa melalui prosedur yang resmi. Sebab, saat berangkat, Fitri semula berpamitan kepada suaminya untuk bekerja ke Singapura.
"Pamitnya sama suami mau kerja ke Singapura tapi kenyataannya dia ke Malaysia. Kata pihak keluarganya, dia berangkatnya dari salah satu tempat di Kecamatan Mijen Semarang. Diduga dia lewat jalur tidak resmi. Artinya, statusnya dia berangkat itu ilegal. Sudah jelas itu. Soalnya di sistem komputer (siskom) Pekerja Migran Indonesia (PMI) namanya tidak terdaftar sama sekali," ungkap Chandra.
5. Menjadi pengasuh bayi di Selangor sejak September 2022
Ia berkata Fitri selama di Selangor Malaysia bekerja sebagai pengasuh bayi, mulai bulan September 2022. Sebagai seorang TKW, Fitri tercatat pernah mengenyam kuliah Semester 8 di Fakultas Hukum, UIN Walisongo Semarang.
"Dia jadi pengasuh bayi di Selangor. Baru berangkat September kemarin. Kalau dulu pernah kuliah jurusan Hukum tapi cuman sampai semester delapan, tinggal skripsi dan dia putus kuliah. Kuliahnya di UIN Walisongo," paparnya.
Fitri meninggalkan anak berusia lima tahun yang masih bersekolah PAUD. Chandra juga tak tahu pasti apakah Fitri Kita tidak tahu apakah Fitri berangkat ke Selangor menggunakan jasa perorangan atau jasa ilegal.
"Pak lurahnya aja gak tahu kok. Dan kita juga gak tahu apa dia berangkatnya pakai jasa orang per orang. Yang jelas jalurnya ilegal, jalur tikus, kita gak bisa mendeteksinya," ucap Chandra.