Jokowi Ungkap Lokasi KKN di Boyolali, Ini Profil dan Fakta Desa Ketoyan Wonosegoro yang Diklaim Rismon Sianipar Baru Ada Tahun 2000

Desa Ketoyan sendiri merupakan satu dari 261 desa di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Desa agraris dengan populasi sekitar 3.431 jiwa itu dihuni oleh anak-anak (603 jiwa), lansia (573 jiwa), dengan 1.077 kepala keluarga. Lokasinya strategis karena dekat dengan pasar, puskesmas, dan akses jalan raya.

Desa Ketoyan juga dikenal religius. Aktivitas seperti pengajian, yasinan, hingga manakiban rutin dilakukan warga.

Di sisi ekonomi, potensi desa di Kecamatan Wonosegoro itu berasal dari hasil bumi seperti padi dan jagung, serta usaha mikro seperti tempe, kedelai olahan, dan kerupuk yang menopang perekonomian lokal.

Menanggapi polemik yang berkembang, Sekretaris Desa Ketoyan, Tofan Bangkit Sanjaya, memastikan desa tersebut sudah ada sejak 1954, jauh sebelum KKN Jokowi berlangsung. Ia menyatakan, arsip pemerintahan desa lengkap, termasuk catatan KKN mahasiswa pada era tersebut.

Isu tersebut juga telah dijawab oleh Bareskrim Polri. Dalam konferensi pers 22 Mei 2025, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, Direktur Tindak Pidana Umum, menyampaikan hasil penyelidikan terkait keabsahan dokumen akademik Jokowi.

“Kami temukan surat keterangan lulus ujian praktik atas nama Joko Widodo tahun 1984 yang diarsipkan Fakultas Kehutanan UGM. Termasuk dokumen ujian, praktik, dan laporan kegiatan KKN (di Desa Ketayan Wonosegoro),” ujarnya.

Lebih lanjut, dokumen lengkap berisi nomor mahasiswa Jokowi, 1681/kt, memuat seluruh aktivitas akademiknya dari praktik lapangan tingkat satu hingga penyusunan skripsi.

Kemunculan Desa Ketoyan di Kecamatan Wonosegoro Boyolali merupakan imbas dari pernyataan Rismon Sianipar. Ia mengaku mengunjungi desa tersebut.

Rismon secara terang-terangan mengeklaim bahwa Desa Ketoyan baru ada tahun 2000-an.