Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hotel @Hom Kudus. (Ari Haryono/IDN Times).
Hotel @Hom Kudus. (Ari Haryono/IDN Times).

Intinya sih...

  • Tidak Sepakat dengan LMKN

  • Kirom tetap menghargai aturan royalti musik hotel dari LMKN, namun membutuhkan teknis tata cara yang jelas.

  • Pilih Menunggu Kabar

  • PHRI Kudus masih menunggu kabar dari PHRI pusat dan teknis dari LMKN terkait kejelasan royalti musik.

  • Hotel di Kudus Mengeluh Tarif Royalti Musik

  • Sejumlah hotel di Kabupaten Kudus mengeluhkan tarif royalti musik yang memberatkan operasional mereka.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kudus, IDN Times – Ketua PHRI Kudus, Jawa Tengah, Muhammad Kirom tak sepakat dengan royalti musik yang diinisiasi oleh dari Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).

Kirom berpendapat masyarakat datang ke hotel untuk menginap di hotel. Bukan berencana mendengarkan musik. Menurutnya perlu ada pertimbangan matang terkait adanya hal ini.

”Kalau soal komersial seharusnya diskotik dan karaoke yang dipermasalahkan,” katanya, Rabu (20/8/2025).

1. Tidak Sepakat dengan LMKN

Hotel @Hom Kudus. (Ari Haryono/IDN Times).

Meski tidak sepakat dengan aturan royalti musik, Kirom tetap menghargai adanya kebijakan royalti musik hotel dari LMKN. Sehingga hak dari hotel dan musisi tetap terakomodir.

”Kami tetap menghargai aturan tersebut tetapi kami butuh teknis tata cara untuk mengurus royalti tersebut,” ujarnya.

2. Pilih Menunggu Kabar

Hotel @Hom Kudus. (Ari Haryono/IDN Times).

Pihak PHRI masih menunggu kabar dari PHRI pusat serta menunggu teknis dari LMKN. Menurutnya saat ini belum ada titik temu antara pemerintah dengan LMKN perihal kejelasan teknis mengurus royalti tersebut.

”PHRI pusat bersama pemerintah dan LMKN masih berkoordinasi dan bernegosiasi terkait hal ini. Sementara kami di daerah masih menunggu juknisnya seperti apa,” ujarnya.

3. Hotel di Kudus Mengeluh Tarif Royalti Musik

Restoran di Hotel @Hom Kudus. (Ari Haryono/IDN Times).

Sejumlah hotel di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengeluhkan adanya kebijakan tarif royalti musik dari Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). Aturan royalti dirasa memberatkan operasional dari pihak hotel.

General Manager Sapphire Boutique Kudus, Tika Encim menyampaikan pihaknya sudah mendengar kabar tersebut. Ia berpendapat aturan royalti memberatkan.

”Pastinya berat tetapi kami mengikuti saja,” ujarnya.

Tika menyampaikan siap mengikuti aturan yang ada. Terlebih Sapphire Boutique Kudus merupakan hotel berbintang. Sehingga harus mengikuti standar yang ditentukan.

”Intinya kami siap apabila diminta untuk mengurus royalti musik tersebut,” ucapnya.

4. Hotel di Kudus Tak Putar Musik

Hotel @Hom Kudus. (Ari Haryono/IDN Times).

Adanya aturan royalti memutar musik di hotel oleh Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) memberikan dampak terhadap pengelola hotel di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Puluhan hotel di Kota Kretek tak memutar lagu alias no music.

Ketua PHRI Kudus, Jawa Tengah, Muhammad Kirom mengatakan ada 25 hotel di Kabupaten Kudus di bawah naungan PHRI Kudus yang kini tidak lagi memutar lagu di area hotel atau no music. Upaya itu sebagai langkah aman sembari menunggu petunjuk teknis yang ada.

”Sementara ini yang bisa kami lakukan ya tidak memutar musik terlebih dahulu,” ujarnya.

Sementara itu, General Manager Sapphire Boutique Kudus, Tika Encim menyampaikan pihaknya saat ini tidak memutar lagu di area hotel. Antisipasi tersebut sementara waktu sampai ada teknis kejelasan mengurus royalti musik.

”Sejak awal bulan Agustus sudah tidak memutar lagu di hotel,” terangnya.

Sementara itu, Marketing Communication @Hom Kudus, Achmad Annas mengatakan pihak hotel @Hom Kudus telah mengantongi sertifikat lisensi dari LKMN, maka pihaknya tidak terkena tagihan royalti. Selain itu, Annas menyampaikan selama ini pihaknya jarang memutar lagu.

”Musik yang kami putar di area hotel sudah ada standar musik dari Horison Hotels Group,” ungkapnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team