Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kader PDIP Pertanyakan Rekomendasi Bambang Gage Jadi Cawawali Solo

Kader PDIP yang masuk dalam bursa bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota dari PDIP Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Surakarta, IDN Times - Sejumlah kader yang masuk dalam bursa bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota dari PDIP Perjuangan Solo mempertanyakan dipilihnya Bambang Nugroho atau Bambang Gage sabagai calon wakil walikota Solo mendampingi Teguh Prakosa.

Pemilihan pengusaha advertising tersebut dinilai melanggar etika dan aturan penjaringan calon walikota dan wakil walikota yang digelar oleh PDIP.

1. Pertanyakan dipilihnya Bambang Gage

Paslon cawali dan cawawali di Pilkada Solo, Teguh Prakosa-Bambang Gage mendaftar ke KPU Solo. (Dok/DPC PDIP Solo)

Salah satu bakal calon wakil walikota dari PDIP Solo, Purwono mengungkapkan kekecewaannya pada putusan partai dengan penunjukan Bambang Gage di injury time pendaftaran Pilkada Solo 2024.

Ia menyatakan jika Bambang Gage tidak pernah mengikuti penjaringan bahkan fit and proper test yang digelar oleh PDIP.

"Bambang Nugroho (Bambang Gage) itu tidak mendaftar di DPC dan DPD, padahal yang lain itu ikut fit and proper test, jadi ini tidak sesuai dengan aturan. Padahal dari awal DPC itu dari awal jelas, yang diajukan dari 20 bakal calon kemarin. Dan kami sepakat siapapun pilihannya (dari 20 orang itu, Red) akan didukung. Tapi ini kan tidak (penunjukkan Bambang Gage, Red),” ujar kader senior PDI Perjuangan Solo dalam jumpa pers Jumat (30/8/2024) malam.

"Pertanyaannya apakah calon yang ada dalam daftar diajukan? Secara pribadi kami tidak ada masalah dengan Bambang Gage karena beliau juga kader PDI Perjuangan. Tapi mekanisme partai itu tidak boleh dilanggar, mengapa sebelum diumumkan ketua DPC kabar soal itu sudah tersebar dimana-mana. Padahal yang lain sudah berdarah darah dalam melakukan sosialisasi, tiba-tiba orang yang tidak ikut kontestasi malah dicalonkan," sambungnya.

2. Agar para kader tidak curiga

Kader PDIP yang masuk dalam bursa bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota dari PDIP Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Selain Purwono, terdapat kader PDI Perjuangan Solo lainnya yang juga masuk dalam daftar bakal calon kemarin seperti Wawanto, Kusumo Putro, dan M Taufiq ikut memberikan pernyataan sikap menuntut penjelasan dari pengurus partai.

Para kader tersebut menuntut ada penjelasan dari pengurus partai untuk menjelaskan alasan munculnya nama Bambang Gage itu. Hal ini untuk dilakukan agar para kader tidak curiga. Dan ada intervensi dari pihak luar untuk 'gembosi' PDI Perjuangan di Pilkada Solo. 

"Dari fakta-fakta ini, itu melanggar etika berpolitik, melanggar aturan, dan ini bahaya. Kan ini slonang-slonong dan sangat bahayat kalau calon PDI Perjuangan. Jadi kami disini tidak untuk boikot PDI Perjuangan, bukan untuk gembosi PDI Perjuangan dari dalam. Ini karena kami cinta pada partai ini," kata salah satu kader lainnya M. Taufiq.

3. Semua sudah melalui proses

Kader PDIP yang masuk dalam bursa bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota dari PDIP Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo sempat memebeberkan alasan terkiat dipilihanya paslon Teguh prakosa -Bambang Gage sebagai calon walikota dan wakil walikota Solo di Pilkada 2024.

“Ya tentu sudah melalui proses. Mbak Mega sudah memilih mereka, berarti pilihan yang dianggap bisa memenangkan kompetisi kan,” ujar FX Rudy beberapa waktu lalu.

PDIP Solo sendiri telah mendaftarkan cawali dan cawawali Kota Solo yakni Teguh Prakosa - Bambang Gage pada Kamis (29/8/2024) pukul 23.00 WIB.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
Larasati Rey
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us