Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kantor BMKG Maritim Tanjung Emas Sudah Gak Full AC Efek Anggaran Dipangkas

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Balikpapan memprediksi hujan dan petir masih akan melanda Kota Balikpapan, hingga akhir Januari 2025. (IDN Times/Erik Alfian)
Intinya sih...
  • Kantor BMKG di Jawa Tengah terdampak pemangkasan anggaran pusat
  • AC di kantor Stasiun BMKG Maritim Tanjung Emas dikurangi untuk penghematan
  • Pemangkasan anggaran tidak mempengaruhi operasional deteksi cuaca dan gempa

 

Sejumlah kantor BMKG di Jawa Tengah pertengahan bulan ini turut terdampak aturan pemangkasan anggaran dari pusat. Di kantor Stasiun BMKG Maritim Tanjung Emas Semarang mulai tahun ini mengurangi pemakaian AC lantaran perlu ada penghematan. 

1. Sebagian AC dimatikan

BMKG saat memaparkan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di Surabaya, Jumat (2/11/2024). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun BMKG Maritim Tanjung Emas, Ganis Erutjahjo mengatakan apabila dalam kondisi normal seluruh ruangan kantornya menggunakan AC saban hari, akan tetapi adanya kebijakan terbaru maka AC hanya dihidupkan di ruang operasional.

"Kalau sebelumnya semua ruangan AC-nya dihidupkan, tetapi karena kita sedang ada penghematan jadinya yang dihidupkan hanya AC di ruang operasional. Untuk ruangan lainnya setiap hari tidak gunakan AC. Melainkan jendelanya dibuka biar ndak sumuk," kata Ganis saat dikontak IDN Times, Selasa (11/2/2025).

2. Perawatan AWS tetap berjalan normal

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana dan Kepala Dwikorita Karnawati saat rakor penanganan bencana cuaca ekstrem. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Ganis juga menyampaikan pemangkasan anggaran atau yang ia sebut penghematan tidak akan mempengaruhi secara keseluruhan operasional kantornya dalam mengabarkan perubahan cuaca perairan kepada masyarakat pesisir.

Lebih lanjut, ia mengaku proses perawatan peralatan automatic weater station (AWS) yang ada di kantornya tetap berjalan semestinya.

Tercatat ada satu alat AWS di Pelabuhan Tanjung Emas dan satu alat AWS di kantor BMKG Maritim Tanjung Emas yang tetap diberi perawatan rutin saban harinya oleh petugas teknis.

"Kegiatan perawatan alat AWS tetap jalan dengan baik, tidak ada kendala. Kami punya AWS yang terpasang di kantor dan pelabuhan. Setiap hari rutin dicek keandalannya oleh petugas teknis. Apakah sinyal deteksinya tersambung di layar monitor dan sebagainya," tutur Ganis.

3. Deteksi cuaca perairan berjalan normal

pixabay.com

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat pesisir terutama para nelayan dan pelaku usaha pelabuhan agar tidak perlu khawatir dengan pengurangan anggaran yang dialami BMKG. Pasalnya, kegiatan deteksi cuaca wilayah perairan Jawa, laut Jawa bagian tengah maupun Karimunjawa tetap termonitor dengan baik dan langsung disampaikan kepada masyarakat.

"Kami tetap memiliki akurasi deteksi cuaca yang cukup baik dan benar sehingga selalu info-info selalu tersampaikan dengan baik kepada masyarakat luas," paparnya.

4. Deteksi kegempaan punya akurasi 95 persen

Seismometer (https://www.istockphoto.com/kickers)

Terpisah, Kepala Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara Heri Susanto Wibowo menyarankan kepada masyarakat tak perlu risau atas dampak pemangkasan anggaran yang dialami BMKG.

Khususnya untuk validasi pendeteksian kegempaan dan potensi tsunami, peralatan yang dimiliki selama ini memiliki akurasi sekitar 95 persen.

"Alat-alat deteksi gempa dan EWS yang kami miliki selama ini akurasinya sekitar 95 persen. Kami selalu berusaha semaksimal mungkin menyampaikan kabar kegempaan baik itu di daratan maupun laut sekitar 2 menit pasca getaran terjadi. Artinya kami tetap mengoptimalkan kerja kerja pendeteksian kegempaan," kata Heri kepada IDN Times.

5. Empat alat EWS sudah terpasang

Gempa Magnitudo 6.2 Guncang Aceh Selatan

Lebih jauh lagi, pihaknya juga tidak mengalami hambatan operasional meski ada pemangkasan anggaran dari BMKG pusat. Hanya saja berapa banyak revisi anggaran yang diterimanya, pihaknya belum mendapatkan informasi pemberitahuan lanjutan.

"Kami belum dapat infonya berapa yang direvisi. Tetapi intinya tidak ada pengaruh apapun terhadap operasional BMKG Geofisika Banjarnegara. Monitoring kegempaan tetap kami lakukan setiap detik, menit dan per jam," tuturnya.

Pihaknya pun mengaku beruntung bahwa sebelum adanya pemangkasan anggaran, telah memasang empat alat deteksi gempa di Karimunjawa, Ambarawa, Sragen dan Purbalingga. Alat yang dipasang berupa seismograf dan EWS.

"Beruntungnya kami sudah pasang alat deteksi yang baru di tahun ini. Di antaranya ada di Karimunjawa dan Ambarawa. Jadi aturan yang berlaku saat ini tidak berdampak terhadap operasional di lapangan," ujar Heri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us