Ilustrasi pasien (ANTARA FOTO/Ampelsa)
Pihaknya memperkirakan pasien COVID-19 yang gampang dilanda kecemasan berasal dari kalangan menengah ke atas. Sebab, secara psikologis mereka sudah merasa memberlakukan protokol kesehatan yang ketat di rumah, namun tetap saja tertular COVID-19.
Kekhawatiran yang dialami pasien kalangan menengah ke atas akhirnya membuat proses penyembuhan psikisnya lebih lama ketimbang pasien kalangan menengah ke bawah.
"Bagi orang-orang high class yang dirawat di rumdin rata-rata merasa kayaknya di rumah sudah pakai protokol dengan ketat. Nyatane (red: pada kenyataannya) tetap jaga jarak kok masih kena. Makanya yang cepat sembuh dan gampang terobati justru yang golongan masyarakat bawah. Proses penyembuhannya lebih mudah ketimbang pasien menengah ke atas yang sering mengurung dan tidak membuka diri," aku Alfa.
Untuk saat ini, pihaknya sedang berupaya membuka donasi guna menambah perlengkapan peralatan terapi psikososial di rumdin wali kota.
"Kita sebentar lagi buka open donasi untuk penggalangan dana. Mudah-mudahan bisa mencukupi perlengkapan terapi psikososial bagi para pasien," jelasnya.