Laboratorium di Rumah Sakit USU sudah bisa memeriksa sampel swab tenggorok dengan metode PCR (Tim Humas USU/Amri Affandi Simatupang)
Namun, kata Hakam, kalau jumlah sampel yang diperiksa di RSUD Wongsonegoro lebih dari 180 pasti delay. Sehingga, hasilnya baru dapat diketahui dalam waktu dua hari. Sebab, di sana hanya punya satu alat PCR. Jika satu hari 2x running. Satu kali running 90, maka sehari bisa menguji 180 sampel.
‘’Begitupun hasil tes swab di laboratorium lain saat ini juga bisa satu dua hari jadi, karena masing-masing rumah sakit di Semarang sudah punya sendiri seperti di RS Telogorejo, RS Roemani, RS Sultan Agung, RS Panti Wilasa, RS Columbia, RS Bhayangkara,’’ tutur Hakam.
Untuk menyajikan hasil tes swab PCR ke publik melalui data harian COVID-19 di laman siagacorona.semarangkota.go.id maupun media sosial, Dinkes Kota Semarang harus melewati sejumlah tahapan. Setelah ada hasil tes swab, laboratorium PCR baik milik pemerintah maupun swasta akan memasukkan ke sistem new all record (NAR). Setelah data yang masuk ke NAR, laboratorium juga memasukkan data ke Dinkes Kota Semarang, kemudian dikelola dan disajikan menjadi laporan harian COVID-19.