Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250905-WA0004.jpg
Ilustrasi pengisian gas LPG 3 Kg pada salah satu SPBE di NTB. (dok. Pertamina)

Intinya sih...

  • Pertamina memastikan pasokan LPG tetap aman pasca insiden percikan api di SPBE Grobogan.

  • Suplai LPG dialihkan ke tiga SPBE terdekat untuk memastikan suplai tetap lancar dan harga sesuai HET.

  • Pertamina akan mengevaluasi standar keamanan SPBE secara menyeluruh setelah hasil penyelidikan keluar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times — PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah memastikan pasokan Liquefied Petroleum Gas (LPG) tetap aman pascainsiden percikan api di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Puri Bakti Siwi, Desa Putat, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (6/10/2025).

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB saat pekerja tengah melakukan proses pengisian tabung gas 3 kilogram. Insiden diduga dipicu oleh letupan saat pemeriksaan kebocoran tabung, yang kemudian menimbulkan kebakaran di area pengisian.

“Kejadian ini murni musibah. Penyebabnya masih dalam penyelidikan tim internal Pertamina bersama pihak eksternal terkait lainnya,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (RJBT), Taufiq Kurniawan saat ditemui IDN Times di Semarang, Selasa (7/10/2025).

1. Pasokan LPG aman dan ada pengalihan suplai

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (RJBT), Taufiq Kurniawan. (IDN Times/Dhana Kencana)

Taufiq memastikan insiden tersebut tidak mengganggu pasokan LPG untuk masyarakat di wilayah Grobogan Raya dan sekitarnya. Ia mengaku, sebanyak 54 metrik ton pasokan LPG sudah dialihkan ke tiga SPBE terdekat. Yakni dua di Kabupaten Grobogan dan satu di Kabupaten Demak.

“Pasokan LPG dalam kondisi aman. Masyarakat dapat membeli LPG di pangkalan resmi sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET),” aku Taufiq.

Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk memeriksa lokasi pangkalan LPG resmi melalui situs subsidi tepat LPG MyPertamina agar terhindar dari harga yang melebihi ketentuan.

2. Standar keamanan SPBE akan dievaluasi

Ilustrasi petugas SPBE sedang melakukan pengecekan tabung gas LPG 3 kilogram. (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Soal kejadian tersebut, Taufiq mengatakan, seluruh SPBE yang berada di bawah naungan Pertamina sebelumnya telah menjalani pelatihan rutin, sertifikasi keselamatan, dan pengawasan dari tim safety serta security. Pihaknya akan memastikan akan mengevaluasi menyeluruh setelah hasil penyelidikan penyebab insiden tersebut keluar. Langkah tersebut diambil untuk memperkuat sistem keamanan dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

“Pertamina berkomitmen meningkatkan pelatihan keamanan bagi operator SPBE dan memperkuat pengawasan lapangan secara berkala. Operator SPBE kami wajib mengikuti pelatihan dan sertifikasi keselamatan. Namun musibah bisa terjadi kapan saja. Yang terpenting, layanan kepada masyarakat tetap terjaga,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan, setelah dilakukan pemeriksaan dan penanganan di lokasi kejadian, aktivitas pengisian dan distribusi elpiji di Grobogan sudah berjalan normal kembali.

“Kami pastikan tidak ada gangguan layanan. Masyarakat tidak perlu khawatir, suplai dan pemenuhan LPG dalam kondisi aman,” ucap Taufiq.

Ia menyebutkan, polisi bersama tim investigasi Pertamina masih terus melakukan penyelidikan lanjutan dengan memeriksa saksi dan korban untuk memastikan penyebab utama insiden tersebut.

“Pertamina terus berupaya menjaga keselamatan, keandalan pasokan, dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan energi nasional,” ungkap Taufiq.

11 Pekerja Jadi Korban, Lima Dirawat di ICU Edukasi Keselamatan dan Pengawasan Diperketat

ilustrasi kebakaran (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto mengatakan, kebakaran berawal ketika sejumlah pekerja tengah mengisi tabung gas LPG 3 kilogram. Saat dilakukan pengecekan terhadap kebocoran, tiba-tiba muncul letupan yang memicu api.

“Ada 11 orang yang mengalami luka bakar. Lima di antaranya menjalani rawat jalan dan enam dirawat di RS Permata Bunda Purwodadi,” ujarnya.

Pihak rumah sakit ikut membenarkan kondisi korban masih dalam penanganan intensif. Humas RS Permata Bunda, Muzaroah menjelaskan, empat pasien dirawat di ruang ICU dengan luka bakar mencapai 30 persen, sementara satu pasien lainnya berada di ruang IGD dengan luka sekitar 9 persen.

“Semua korban merupakan pekerja di SPBE tersebut dan warga Grobogan,” ucapnya.

Editorial Team