Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
antarafoto-kebakaran-sumur-minyak-rakyat-di-kabupaten-blora-1755567138.jpg
Anggota Badan Penanggalungan Bencana Daerah (BPBD) Blora menunjukkan lokasi kebakaran sumur minyak rakyat di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (18/8/2025). (ANTARA FOTO/Azi)

Intinya sih...

  • Kebakaran sumur minyak di Blora menelan tiga korban jiwa dan puluhan warga mengungsi

  • Peristiwa dipicu oleh blowout di sumur minyak milik warga, memicu kebijakan baru soal eksplorasi minyak

  • Bupati Blora melaporkan kejadian kepada Kementerian ESDM, SKK Migas, dan Gubernur Jawa Tengah serta menyampaikan duka cita kepada keluarga korban

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Blora, IDN Times - Kebakaran sumur minyak rakyat di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, menelan korban jiwa dan memaksa puluhan warga mengungsi. Hingga Senin (18/8/2025), kobaran api dari sumur minyak tersebut masih belum berhasil dipadamkan.

Lokasi kebakaran yang berada di area pemukiman padat penduduk membuat penanganan sulit dilakukan oleh petugas gabungan.

1. Terjadi akibat blowout

Anggota Badan Penanggalungan Bencana Daerah (BPBD) Blora menunjukkan lokasi kebakaran sumur minyak rakyat di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (18/8/2025). (ANTARA FOTO/Azi)

Peristiwa itu terjadi Minggu (17/8//2025) siang sekitar pukul 11.30 WIB. Kebakaran dipicu oleh blowout di salah satu sumur minyak milik warga, yang kemudian menyemburkan api besar.

Blowout adalah suatu peristiwa mengalirnya minyak, gas atau cairan lain dari dalam sumur minyak dan gas ke permukaan atau di bawah tanah yang tidak bisa dikontrol. Peristiwa itu terjadi ketika tekanan hidrostatis lumpur pemboran lebih kecil dari tekanan formasi.

Blowout umumnya terjadi pada saat pemboran sumur eksplorasi minyak dan gas.

Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, menjelaskan kebakaran bermula saat sumur minyak warga tiba-tiba meledak. Api cepat membesar dan menyambar area sekitar.

Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora melaporkan, tiga warga meninggal dunia akibat luka bakar serius, sementara beberapa korban lain masih dirawat, termasuk seorang balita. Selain itu, sekitar 50 kepala keluarga terpaksa mengungsi, enam ekor sapi dan tiga kambing diungsikan, satu rumah rusak berat, dan lima rumah lainnya mengalami kerusakan sedang.

“Korban meninggal tiga orang,” kata anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Blora, Agung Triyono dalam keterangan tertulisnya.

2. Terbitkan kebijakan baru soal eksplorasi minyak

Juru Bicara Kementerian ESDM Dwi Anggia saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (1/8/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)

Kejadian tersebut langsung menyita perhatian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia menegaskan pentingnya pembenahan tata kelola sumur minyak rakyat agar kejadian serupa tidak terulang.

“Ini menjadi perhatian kami semua bahwa pentingnya pembenahan tata kelola sumur masyarakat dengan baik, mengutamakan aspek keselamatan,” katanya dilansir Antara, Selasa (19/8/2025).

Sebagai tindak lanjut, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Migas. Aturan itu menekankan standar good engineering practices serta aspek keselamatan dalam pengelolaan sumur rakyat.

“Ada banyak sumur masyarakat yang berjalan belum mengindahkan aspek keselamatan. Ini yang akan diatur dan dilakukan perbaikan tata kelola,” tambah Anggia.

Ia menyebutkan, kebijakan tersebut hanya berlaku untuk sumur rakyat yang sudah ada, bukan sumur baru. Selain aspek keselamatan, pemerintah juga berharap tata kelola yang lebih baik dapat mendongkrak produksi migas sekaligus penerimaan negara.

3. Kejadian sudah dilaporkan ke pihak terkait

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Bupati Blora, Arief Rohman, menyatakan sudah melaporkan peristiwa itu kepada Kementerian ESDM, SKK Migas, dan Gubernur Jawa Tengah.

“Kami sudah melaporkan kejadian ini baik ke Kementerian ESDM, Pak Plt Dirjen Migas, ke Pak Kepala SKK Migas, dan juga ke Pak Gubernur,” jelasnya.

Arief juga mengunjungi keluarga korban untuk menyampaikan duka cita.

“Tentunya kami sangat prihatin, turut mengucapkan bela sungkawa, yang meninggal dunia ada tiga orang, semoga husnul khatimah,” ujarnya.

Editorial Team