Semarang, IDN Times - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jawa Tengah menyatakan lauk pauk yang digunakan untuk program makan bergizi gratis di wilayahnya kemungkinan menggunakan telur ayam dan daging ayam ras. Pasalnya, dua komponen bahan baku itu yang paling tepat digunakan mengingat anggaran makan bergizi gratis per porsi telah ditetapkan sebesar Rp10 ribu.
Kegiatan Makan Bergizi Gratis di Jateng Pakai Lauk Telur dan Daging Ayam

1. Lauk makan bergizi gratis bisa pakai telur atau daging ayam
Pelaksana Tugas Kepala Disnak Keswan Jateng, Ignasius Haryanta Nugraha menuturkan lauk telur dan daging ayam ras memang pilihan yang paling tepat karena harganya masih bisa dimasukkan dalam pagu anggaran makan bergizi gratis.
"Dengan harga menu makan bergizi gratis Rp10 ribu per paket maka bahan baku yang sangat mungkin dimasukan ya hanya daging ayam ras dan telur ayam. Karena itu yang paling murah. Kalau dipaksakan pakai daging sapi justru kemahalan. Setiap siswa nanti malah dapatnya daging sapi secuil kuku," kata Haryanta kepada IDN Times, Sabtu sore (4/1/2025).
2. Keswan Jateng: Produksi telur dan ayam surplus
Pihaknya memastikan untuk ketersediaan produksi telur dan daging ayam ras wilayah 35 kabupaten/kota tahun ini surplus. Maka dari itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para peternak ayam pedaging dan ayam petelur untuk memasok kebutuhan bahan baku program makan bergizi gratis.
"Artinya sumber protein hewaninya bisa memakai lauk telur ayam atau bisa juga daging ayam ras," sambungnya.
Namun, untuk aturan resmi pendistribusian bahan baku pada kegiatan makan bergizi gratis masih menunggu arahan Menteri Koperasi Budi Arie dan jajaran kementerian lainnya.
"Produksi telur dan daging ayam masih surplus. Kita sudah siap memasok bahan bakunya. Cuman bagaimana teknisnya, kami belum diajak koordinasi dengan Menteri Koperasi yang katanya proses distribusi bahan baku melewati koperasi koperasi milik peternak," urainya.
3. Puluhan peternak ayam sudah punya NKV
Lebih lanjut, sebagai persiapan pendistribusian bahan baku, saat ini pihaknya telah menjaring peternak yang memiliki dokumen resmi. Peternak yang jadi mitra pemerintah untuk makan bergizi gratis, katanya ialah mereka yang punya sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV).
Tercatat untuk peternak Jawa Tengah yang mengantongi sertifikat NKV saat ini mencapai 50 pelaku usaha serta 54 unit rumah pemotongan unggas (RPU).
"Jadi yang bisa bermitra dengan pemerintah untuk pelaksanaan makan bergizi gratis ini ya hanya peternak yang sudah punya sertifikat NKV. Di Jateng yang punya NKV sejumlah 50 unit pelaku usaha ternak ayam. Dan ada 54 RPU yang juga kantongi NKV," ungkapnya.
4. Perputaran uang bisa Rp150 juta
Pihaknya menambahkan sentra penghasil ayam petelur kini paling banyak terletak di Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal. Sedangkan untuk sentra penghasil ayam pedaging sebarannya ada di Soloraya, Semarang Raya dan Pantura bagian barat.
"Untuk sentra peternak ayam petelur paling banyak di Sukorejo Kendal. Kalau ayam pedaging ada di Soloraya, nanti di Pantura barat juga ada. Semarang Raya juga ada," akunya.
Soal berapa banyak perputaran uang yang dihasilkan kegiatan makan bergizi gratis di sentra peternak ayam, pihaknya memprediksi angkanya berkisar antara Rp150 juta per titik.
"Perputaran uang di sentra peternak ayam dengan adanya makan bergizi gratis ya pasti bisa Rp150 juta per titik. Itu hitungan dari beberapa lembaga," tegasnya.
5. Dinkes beri edukasi kesehatan buat para siswa
Di sisi lain, Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar saat dikontak IDN Times berkata, untuk menanggulangi potensi keracunan saat siswa mengikuti pelaksanaan makan bergizi gratis, pihaknya akan berusaha mengedukasi dan menyosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan sebelum makan.
Sosialisasi akan mencakup pemahaman pentingnya membersihkan kedua tangan dengan air mengalir, menjaga makanan tetap higienis baik di rumah maupun sekolah. "Dan yang penting lagi kami akan membuatkan program edukasi jaga kebersihan dan kesehatan bagi anak sekolah. Ini perlu supaya jangan sampai pas pelaksanaan makan bergizi di Jawa Tengah muncul kasus keracunan," kata Ninit.