Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kekeringan Mulai Serang Cilacap, 800 Tangki Air Dikerahkan Bantu Warga

Ilustrasi kekeringan (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Ilustrasi kekeringan (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Intinya sih...
  • Kekeringan mulai terasa di sejumlah desa di Cilacap, Jawa Tengah.
  • Pemerintah Kabupaten Cilacap mengalokasikan 800 tangki air bersih dari APBD 2025 untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan.
  • BMKG memprediksi kemarau tahun ini bersifat kemarau basah dengan curah hujan di atas normal dan durasi lebih singkat.

Cilacap, IDN Times - Musim kemarau baru saja tiba, tetapi sinyal kekeringan sudah terasa di sejumlah desa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menerima surat permohonan bantuan air bersih dari Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, diikuti rencana pengajuan serupa dari Desa Karangkemiri, Kecamatan Jeruklegi.

“Surat‐surat permohonan ini menjadi alarm awal bahwa krisis air bersih mulai menghampiri,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Budi Setyawan, Selasa (22/7/2025).

1. Banyak surat permohonan bantuan air

ilustrasi air bersih (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi air bersih (pexels.com/Pixabay)

Desa Bojong hampir selalu menjadi langganan kekeringan saban musim kemarau. Tahun 2025, desa itu tercatat sebagai pemohon bantuan air pertama.

Menurut Budi, Karangkemiri dan beberapa desa lain diprediksi segera menyusul Desa Bojong, menagih suplai air bersih.

“Kami sedang survei titik distribusi sekaligus kaji cepat, apakah pola terdampaknya masih sama dengan tahun lalu atau berubah,” jelasnya dilansir Antara.

Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah mengalokasikan 800 tangki air bersih dari APBD 2025. Jumlah itu naik tipis dari realisasi 760 tangki pada 2024.

2. BMKG: Kemarau 2025 lebih basah

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati (Dok. BMKG)
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati (Dok. BMKG)

Selain anggaran pemerintah, Palang Merah Indonesia (PMI) dan sejumlah mitra swasta biasanya ikut menambah armada air. Penyaluran perdana dijadwalkan pekan depan, menunggu pemutakhiran data desa terdampak.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kemarau tahun ini bersifat kemarau basah, di mana curah hujan di atas normal dan durasi lebih singkat.

“Anomali curah hujan diperkirakan bertahan hingga Oktober 2025 karena Monsun Australia melemah dan suhu muka laut selatan Indonesia tetap hangat,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebagaimana dilansir laman resminya.

BMKG menyebutkan, puncak kemarau di Pulau Jawa akan berlangsung Juli--Agustus, lebih awal dari prediksi sebelumnya. Meski demikian, tetap berpotensi memicu kekeringan lokal, terutama di wilayah yang tanahnya cepat kehilangan kelembapan.

3. Imbauan BPBD untuk langkah mitigasi

Ilustrasi kekeringan akibat kemarau panjang. Cover Grafis IDN Times

Kekeringan di Cilacap terjadi karena beberapa faktor. Antara lain distribusi hujan yang tidak merata secara spasial, sehingga beberapa kecamatan tetap mengalami kekeringan meski wilayah lain diguyur hujan. Selain itu, karakteristik tanah di pesisir selatan Cilacap yang cenderung berpasir membuat air cepat meresap dan tidak tersimpan lama. Di sisi lain, meningkatnya kebutuhan air untuk keperluan pertanian dan rumah tangga juga mempercepat berkurangnya cadangan air tanah, memperburuk situasi saat curah hujan menurun.

Atas kondisi itu, BPBD Cilacap mengimbau dan mendorong pemerintah desa untuk mengambil langkah konkret dalam menghadapi kekeringan. Beberapa strategi yang disarankan antara lain membuat jadwal giliran distribusi air bersih agar pembagiannya lebih adil dan merata, serta memperbarui data kepala keluarga terdampak secara berkala setiap minggu guna memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran.

BPBD juga menyarankan pengaktifan kembali lumbung air desa atau penampungan komunal sebagai cadangan air, khususnya bagi wilayah yang kerap mengalami krisis air bersih saat musim kemarau.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us