Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Blora, IDN Times - Semenjak terjadi pandemik COVID - 19 kegiatan belajar mengajar di sekolah ditiadakan. Siswa melakukan belajar di rumah secara daring atau online.

Namun belajar di rumah ternyata membawa dampak yang kurang baik . Di Blora ada 179 siswa yang putus sekolah atau drop out dengan alasan yang memprihatinkan.

1. Siswa diminta bekerja membantu orangtua

Ilustrasi siswa SMK. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Endang Rukmiyati mengatakan semasa pandemik COVID- 19 terdapat 179 siswa yang putus sekolah. Itu terdiri dari siswa SD dan SMP.

"Data terakhir ada 179 siswa yang putus sekolah. Itu terdiri dari siswa SD dan SMP," kata Endang Rukmiyati kepada IDN Times, Rabu (19/5/2021).

Dan yang lebih mengejutkan, alasan siswa putus sekolah itu terjadi lantaran mereka diminta membantu bekerja oleh orang tuanya.

"Karena lebih banyak waktu luang di rumah. Mereka justru diminta bekerja membantu orang tua," kata Endang. Justru siswa yang kelamaan di rumah itu tidak diminta untuk belajar namun diminta bekerja.

"Kurang kontrol. Mungkin dipikirnya dari pada anak di rumah lebih baik bekerja saja," tuturnya.

Namun, tidak semua siswa diminta membantu bekerja orang tuanya. Ada juga siswa yang memang sudah malas untuk bersekolah.

"Ada juga yang bandel ,sudah malas sekolah dan terlibat pergaulan di jalanan," kata Endang.

2. Datangi satu persatu para siswa dibujuk kembali ke sekolah

Editorial Team

Tonton lebih seru di