Semarang, IDN Times - Siklus kemarau basah yang melanda Jawa Tengah membuat para petambak garam tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Pasalnya, curah hujan yang tinggi menyebabkan produksi garam tahun ini menjadi menurun drastis.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng Endi F Effendi, mengungkapkan kebutuhan pasar untuk garam rakyat mencapai 119 ribu ton.
"Dari (capaian produksi) kemarin untuk garam krosok atau garam rakyat sebanyak mencapai 19 ribu ton. Sedangkan kebutuhan di wilayah Jateng ada sekitar 119 ribu ton. Untuk konsumsi 30 ribu ton dan sisanya untuk industri. Masalahnya rumah garam kita terbatas. Karena kapasitas kita hanya 25 ribu ton di Pati. Jadi memang kebutuhan masyarakat dan produksi tidak seimbang," kata Endi kepada IDN Times di ruang kerjanya, Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Semarang Tengah, Rabu (26/11/2025).
