Perkumpulan petani di Klaten. (IDN Times/Larasati Rey)
Country Leader Corteva Agriscience Indonesia, Wahyu Indrawanto mengatakan
para petani semakin sadar akan perlindungan sejak awal dan menyeluruh. Batang padi akan lebih bersih, sehat dan kokoh, dengan pertumbuhan jumlah anakan produktif yang lebih optimal, pertumbuhan tanaman padi lebih seragam dan potensi hasil panen yang optimal. Deladaxin mudah digunakan, petani hanya perlu mengaplikasikannya satu kali dan memberikan perlindungan dengan cepat, efektif serta melindungi lebih lama.
Insektisida Deladaxin mengandung dua bahan aktif – Jemvelva aktif dan Pyraxalt aktif. Jemvelva dikenal secara global atas profil keberlanjutan dan efektivitasnya dalam mengendalikan hama penggerek batang.
"Pyraxalt adalah solusi yang selektif dan efektif untuk pengendalian wereng cokelat pada tanaman padi. Dengan menggabungkan kedua inovasi kelas dunia ini, Deladaxin memberikan perlindungan ganda kepada petani untuk tanaman yang lebih sehat dan hasil panen yang lebih tinggi," jelasnya.
Selain itu, perlindungan terhadap tanaman sejak dini juga mempercepat masa panen dan hasil yang lebih melimpah.
"Kami melakan percontohan spesimen padi di 8 lahan untuk mengetahui hasil yang optimal kepada para petani. Terbukti dengan menggunakan Deladaxin itu pertumbuhan rumpunnya bisa 1 sampai 2 rumpun lebih banyak dibandingkan dengan obat lain," jelasnya.
"Dalam 1 hektar itu kalau dikonversikan itu bisa 0,5 ton itu kalau satu dan 1 ton untuk dua malay, kalau dihitung harga padi sekarang lebih mahal ya sekitar Rp 7.000 harga gabahnya. Kan kalau dengan harga Rp 5.000 saja kalau 0,5 ton saja bisa bisa dapat kelebihan sekitar Rp 2,5 jutaan, jadi itubyang kami tujukan kepada petani," pungkasnya.