IDN Times - Musikus yang juga aktivis Ananda Badudu ditangkap polisi dari Polda Metro Jaya pada Jumat subuh (27/9).
Ananda Badudu ditangkap sekitar pukul 04.30 WIB atau jelang pagi hari. Penangkapannya diduga berkaitan dengan pengelolaan dana untuk aksi mahasiswa di depan gedung DPR pada pekan ini.
Ananda Badudu diduga ditangkap karena perannya dalam mentransfer dana kepada mahasiswa pada aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di Gedung DPR RI.
Di akun twitternya Ananda Badudu menyampaikan penangkapan dirinya oleh pihak kepolisian karena transfer dana tersebut.
"Saya dijemput Polda karena mentransfer sejumlah dana kepada mahasiswa," cuitnya di akun Twitter @anandabadudu.
Ananda Badudu sebelumnya menginisiasi pengumpulan dana untuk mendukung logistik peserta aksi mahasiswa di depan gedung DPR RI.
Ananda Badudu menggalang dana dari Kitabisa.com hingga mencapai ratusan juta rupiah, atau persisnya Rp 175.696.688 dari target semula yang hanya Rp 50 juta.
Dana tersebut digunakan untuk mendukung aksi mahasiswa diantaranya penyediaan logistik konsumsi juga bantuan medis lainnya seperti ambulans.
Ananda mengatakan salah satu tujuannya untuk menggalang donasi ini adalah untuk memenuhi kebutuhan material mahasiswa yang turun ke jalan menyampaikan aspirasinya.
Utamanya untuk memenuhi kebutuhan dalam tiga hal, yakni makanan, minuman, sound system mobile (mobil komando/gerobak komando). Hal ini secara terbuka dituliskan Ananda dalam laman KitaBisa.
"Karena untuk aksi ini kan banyak sekali kebutuhannya jadi kita ingin support dana sebisa-bisanya," kata Ananda saat dihubungi IDN Times pada Selasa (24/9).
Ananda Badudu ditangkap hampir bersamaan dengan penangkapan terhadap aktivis HAM lainnya Dandhy Laksono.
Buntut dari penangkapan Ananda Badudu taggar #BebaskanAnandaBadudu menggema dan menjadi trending topik Twitter.
Banyak diantara netizen yang menyesalkan tindakan aparat kepolisian yang melakukan penangkapan terhadap Ananda Badudu. Publik meminta agar polisi membebaskan Ananda Badudu.