Semarang, IDN Times - Nasib nahas menimpa seorang pekerja rumah tangga (PRT) tepat menjelang perayaan Hari PRT Nasional yang jatuh tiap 15 Februari. Pasalnya, seorang PRT bernama Susilowati, warga Kampung Sodong, Purwosari Mijen, Semarangmengalami kecelakaan saat sedang bekerja di rumah majikannya.
Susi kedapatan tersengat listrik saat sedang mengambil jemuran di lantai dua rumah majikannya, Jalan Mujahir, Kecamatan Semarang Utara.
Dari laporan yang diterima Serikat PRT Merdeka (SPRT) Kota Semarang, kecelakaan yang menimpa Susi terjadi dua pekan lalu. Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh seorang tetangga majikannya.
"Menjelang Maghrib itu ada salah satu tetangga majikannya yang mendengar anak majikannya minta tolong. Karena kondisi pagar rumahnya terkunci rapat, dia panjat ke loteng buat menolong Bu Susi di lantai dua," kata Nur Kasanah, Ketua SPRT Merdeka Semarang kepada IDN Times, Senin (17/2).
Saat kejadian, anak Susi yang baru kuliah semester satu ikut tersengat listrik karena berusaha menolong ibunya.
Tak butuh waktu lama bagi para tetangganya untuk membawa Susi dan anaknya ke RS Panti Wilasa Citarum. Namun gara-gara keterbatasan alat medis, baru tiga hari kemudian Susi dirujuk ke RSUD KRMT Wongsonegoro di Jalan Ketileng Raya, Kedungmundu.
"Itu kejadiannya dua pekan yang lalu. Begitu dapat laporannya, kita langsung cek ke Wongsonegoro. Bu Susi kondisinya sangat memprihatinkan, dia mengalami luka bakar sampai 90 persen terutama pada tangan dan kaki," terangnya.
Dengan kondisi luka bakar yang parah, kedua tangan Susi juga harus diamputasi. Tim medis RSUD KRMT Wongsonegoro terpaksa memotong kedua tangan Susi sampai batas lengannya. "Untuk kedua kakinya belum bisa digerakan. Anaknya yang perempuan juga diamputasi pada tiga jari kakinya dan tangan kanannya," akunya.
Susi, katanya kini masih menjalani perawatan intensif di Bangsal Nakula, RSUD KRMT Wongsonegoro. Kondisinya masih syok pasca tangannya diamputasi. Sedangkan anaknya diperbolehkan pulang ke rumah.
"Walau tampak syok, tapi bu Susi kelihatan tabah menerima keadaannya. Dia mulai semangat lagi. Dia sekarang masih dirawat di Bangsal Nakula. Dari keterangan keluarganya, majikannya bersedia menanggung biaya pengobatannya sampai sembuh," bebernya.