Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
95d2018c-0bc6-4973-bbef-955a0d95d72f.jpeg
Penobatan Putra tertua PB XIII, KGPH Hangabehi. (IDNTimes/Larasati Rey)

Intinya sih...

  • KGPH Hangabehi ditetapkan sebagai Pakubuwono XIV melalui forum Lembaga Dewan Adat dengan restu dari pemerintah.

  • Suasana memanas terjadi saat GKR Timoer Rumbay bersama adik-adiknya datang ke acara penobatan, memicu adu pendapat antara dua kubu keluarga dalem.

  • Dualisme kepemimpinan muncul setelah KGPH Puruboyo menyatakan diri sebagai Pakubuwono XIV sebelum penobatan Hangabehi, namun LDA menegaskan penetapan tersebut sesuai mekanisme adat dan restu pemerintah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surakarta, IDN Times - Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta secara resmi menobatkan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi sebagai Pakubuwono (PB) XIV, Kamis (13/11/2025).

Prosesi yang berlangsung di Sasana Handrawina Keraton Surakarta ini dihadiri langsung oleh Maha Menteri Kanjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjowulan dan disaksikan para sentono serta kerabat dalem.

Penobatan tersebut berlangsung dengan pengamanan ketat dari aparat TNI dan Polri di sekitar area keraton. Momen ini menjadi babak baru dalam sejarah panjang suksesi kepemimpinan di Keraton Surakarta Hadiningrat.

1. Ditetapkan melalui Forum Lembaga Dewan Adat

Putra PB XIII KGPH Hangabehi. (IDNTimes/Larasati Rey)

Menurut penjelasan Putra PB XII, KGPH Suryo Wicaksono, proses penobatan bermula dari rapat Lembaga Dewan Adat yang dipimpin oleh KGPA Tedjowulan, selaku raja ad interim berdasarkan surat dari Kementerian Kebudayaan bertanggal 10 November 2025.

“Saya mengikuti rapat yang diselenggarakan oleh Panembahan Agung Tedjowulan selaku person yang mendapat amanah dari pemerintah. Dalam rapat itu dibacakan surat dari Kemendagri dan Kemenbud yang menegaskan langkah penetapan ini,” jelas KGPH Suryo.

Dalam forum tersebut, KGPH Hangabehi yang dikenal juga sebagai Gusti Mangkubumi lebih dulu diangkat sebagai Pangeran Pati atau calon raja. Sekitar 15 menit kemudian, ia dinobatkan secara resmi menjadi Pakubuwono XIV di hadapan para sesepuh dan keluarga besar keraton.

2. Suasana memanas saat GKR Timoer Rumbay datang

Penobatan putra tertua PB XIII KGPH Hangabehi. (IDNTimes/Larasati Rey)

Namun, prosesi penobatan tidak berlangsung sepenuhnya mulus. Ketegangan sempat terjadi saat Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbay, putri tertua mendiang PB XIII, bersama adik-adiknya memasuki Sasana Handrawina.

“Gusti Timoer dan adik-adiknya menyerbu Handrawina tempat acara kita. Mereka mengatakan acara ini bertentangan dengan komunikasi internal keluarga sebelumnya. Saat ini masih terjadi perdebatan antara Gusti Rumbay dan Gusti Moeng,” ungkap KGPH Suryo.

Kehadiran mereka memicu adu pendapat antara dua kubu keluarga dalem, yakni pihak yang mendukung KGPH Hangabehi dan pihak yang masih menghendaki rembug keluarga sebelum penetapan raja baru.

3. Dua kubu masih berbeda pandangan soal suksesi

Pembacaan ikrar yang dilakukan oleh putra bungsu PB XIII di Keraton Kasunanan Surakarta. (IDN Times/Larasati Rey)

Sebelum penobatan ini, KGPH Puruboyo adik dari KGPH Hangabehi, sempat menyatakan diri sebagai Pakubuwono XIV sesaat sebelum pemberangkatan jenazah mendiang PB XIII.

Kondisi ini membuat suksesi di Keraton Surakarta kembali memunculkan dualisme kepemimpinan.

Meski demikian, pihak Lembaga Dewan Adat menegaskan bahwa penetapan Hangabehi sudah dilakukan sesuai mekanisme adat dan restu dari lembaga yang diakui pemerintah.

Hingga Kamis malam, suasana di sekitar Keraton Surakarta masih dalam pengawasan ketat aparat keamanan, sementara komunikasi antar keluarga besar keraton dikabarkan terus diupayakan untuk mendinginkan situasi.

Editorial Team