Petugas mengecek kualitas bahan bakar Avtur di DPPU Pertamina Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah (IDN TImes/Dhana Kencana)
Setelah sampai DPPU Adi Sumarmo, jalan panjang menjaga kualitas avtur ini belum berhenti. Sesuai tugas dan fungsinya, DPPU memiliki tiga tugas, yaitu penerimaan, penimbunan, dan penyaluran.
Junior Supervisor Receiving Storage Distribution DPPU Adi Sumarmo, M Ilham menjelaskan, begitu truk tangki sampai di DPPU, avtur akan melewati beberapa tahap quality control.
“Pertama, di Pos I pintu masuk, akan ada pengecekan dokumen dan segel. Apakah dokumen lengkap dan tangki dalam kondisi tersegel. Kemudian pada Pos Subpoint I, akan ada pengecekan endapan air, kalau keruh berarti telah terkontaminasi air yang terlarut. Pengecekan ini dilakukan sebelum avtur dialirkan lewat pipa ke tangki timbun,’’ jelasnya.
Untuk diketahui, DPPU Bandara Adi Soemarmo memiliki lima tangki penyimpanan dengan kapasitas 900 kiloliter (KL). Sebanyak empat tangki berkapasitas masing-masing 100 KL, dan satu tangki berkapasitas 500 KL.
Tidak berhenti di proses itu. Setelah mengalirkan avtur ke tangki timbun selama 2–3 jam dan bahan bakar tersebut tersimpan, proses kontrol kualitas juga rutin dilakukan setiap pagi. Proses itu dilakukan apalagi setelah malam hari terjadi hujan.
‘’Kami melakukan proses draining dengan mengambil satu sampel. Kemudian, mengecek secara appearance dengan beaker glass yang fungsinya untuk melihat kondisi avtur terkontaminasi atau tidak. Warna avtur dipastikan harus bening atau seperti bulir padi,’’ kata Ilham.
Selain itu, pengecekan juga dilakukan dengan chemical water detector untuk mendeteksi kondisi air yang terlarut pada avtur. Kalau berwarna biru berarti avtur terkontaminasi. Selanjutnya, jika tidak ada masalah pada avtur, petugas supervisor akan mengambil sampel avtur dan ditempatkan pada botol sebagai return sample untuk disimpan 1x24 jam. Cara ini sebagai bukti apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau kecelakaan pesawat.
Ilham menambahkan, dalam proses quality control ini kendala utamanya adalah saat hujan. ‘’Kalau hujan hujan tunggu dulu, karena musuh utama avtur adalah air,’’ ungkapnya.
Dalam menjalankan pelayanan terhadap maskapai penerbangan di Bandara Adi Sumarmo, DPPU menerima pengiriman avtur sebanyak 32 KL untuk sekali kirim pada masa pandemik ini. Adapun, pengiriman dilakukan setiap tiga hari sekali.