Klarifikasi Polda Jateng Terkait Lagu Band Sukatani

Intinya sih...
- Polda Jawa Tengah memberikan klarifikasi terkait lagu "Bayar Bayar Bayar" grup band Sukatani yang menyuarakan kritik terhadap polisi.
- Kabid Humas Polda Jawa Tengah menyatakan kepolisian tidak meminta klarifikasi maupun melakukan intimidasi terhadap band Sukatani.
- Polri terbuka terhadap kritik sebagai bukti kecintaan terhadap institusi ini, dan band Sukatani telah meminta maaf kepada Kapolri dan Polri atas lirik lagu mereka.
Semarang, IDN Times - Polda Jawa Tengah memberikan klarifikasi terkait lagu "Bayar Bayar Bayar" grup band Sukatani yang kini viral dan menjadi perbincangan.
Lagu "Bayar Bayar Bayar" menyuarakan kritik terhadap polisi.
1. Polda Jateng benarkan pihaknya melakukan klarifikasi ke Sukatani
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto membenarkan tentang klarifikasi yang dilakukan oleh petugas Direktorat Siber Polda Jawa Tengah terhadap personel band tersebut. "Kami sempat melakukan klarifikasi terhadap band Sukatani. Hasil klarifikasi, kami menghargai kegiatan berekspresi dan berpendapat melalui seni," katanya dilansir dari Antara.
Menurut dia, kepolisian tidak meminta band tersebut untuk melakukan klarifikasi maupun melakukan intimidasi. Ia menuturkan petugas juga tidak melarang grup musik tersebut menampilkan lagunya saat tampil di atas panggung.
Ia menegaskan Polri terbuka terhadap kritik sebagai bukti kecintaan terhadap institusi ini. Kepolisian, lanjut dia, juga mengapresiasi kritik membangun kepada kepolisian.
"Yang memberi kritik membangun yang sifatnya untuk perbaikan Polri akan menjadi teman bapak Kapolri," tambahnya.
2. Grup band Sukatani meminta maaf ke Kapolri dan Kepolisian
Sebelumnya Band punk asal Purbalingga, Sukatani, menyampaikan permintaan maaf kepada kepolisian melalui video di akun media sosial mereka terkait lagu mereka yang berjudul "Bayar Bayar Bayar".
Dalam unggahan media sosial band tersebut, dua personel band Sukatani, Muhammad Syifa Al Lufti alias Alectroguy dan Novi Citra Indriyati alias Twister Angel, menyampaikan permintaan maaf kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Polri atas lirik lagu Bayar Bayar Bayar.
Sebagai informasi, salah satu bagian lirik pada lagu tersebut adalah ‘mau bikin SIM, bayar polisi, ketilang di jalan, bayar polisi’.
"Kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul Bayar Bayar Bayar yang liriknya bayar polisi, yang telah kami nyanyikan hingga menjadi viral. Lagu ini sebenarnya saya ciptakan untuk oknum kepolisian yang melanggar peraturan," ucap Alectroguy.
Alectroguy selaku gitaris band itu mengatakan bahwa saat ini lagu tersebut telah dicabut dari platform streaming lagu Spotify. Ia juga mengimbau kepada para pengguna platform media sosial untuk menghapus konten yang menggunakan lagu tersebut.
"Dengan ini, saya mengimbau kepada semua pengguna platform media sosial yang telah memiliki lagu kami dengan judul Bayar Bayar Bayar, lirik lagu bayar polisi, agar menghapus dan menarik semua video yang menggunakan lagu kami karena apabila ada risiko di kemudian hari, sudah bukan tanggung jawab kami," ujarnya.
3. Profil Sukatani
Band Sukatani, grup musik bergenre punk asal Purbalingga, yang beranggotakan gitaris Muhammad Syifa Al Lufti bersama vokalis Novi Citra Indriyati. Sukatani menjadi perbincangan setelah menarik lagu mereka berjudul “Bayar Bayar Bayar” dari semua platform pemutar musik, lagu tersebut belakangan menjadi simbol perlawanan karena isi liriknya yang tajam mengkritik institusi kepolisian.
Penarikan lagu tersebut juga diikuti dengan permintaan maaf band Sukatani ke Kapolri dan institusi kepolisian melalui unggahan di media sosial Instagram resmi, @sukatani.band pada Kamis, (20/2/2025).
Band yang selalu tampil mengenakan topeng saat berada di atas panggung tersebut juga muncul tanpa mengenakan topeng saat ucapan permintaan maaf.
Sukatani merupakan grup band bergenre punk yang terdiri dari Muhammad Syifa Al Lufti atau dikenal dengan nama panggung Alectroguy sebagai gitaris dan Novi Citra Indriyati sebagai vokalis dengan nama panggung Ovi atau Twister Angel.
Sukatani terbentuk di Purbalingga pada awal Oktober 2022. Nama Sukatani sendiri diambil dari sebuah desa yang dikenal asri dan makmur, mencerminkan nilai-nilai yang ingin diwujudkan dalam karya-karya mereka.
Grup ini baru merilis satu album musik yang berjudul Gelap Gempita pada 24 Juli 2023. Album tersebut berisi delapan lagu, namun setelah lagu Bayar Bayar Bayar ditarik , kini hanya ada tujuh lagu. Diantaranya: Sukatani, Semakin Tua Semakin Punk, Tanam Kemandirian, Alas Wirasaba, Realitas Konsumerisme, Jangan Bicara Solidaritas, dan Gelap Gempita.