Semarang, IDN Times - Komunitas Alumni Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) menemukan kejanggalan dalam kematian dosen Fakultas Hukum (FH) Untag bernama Dwinanda Linchia. Pasalnya, ada dugaan keterlibatan oknum kepolisian yang pada saat yang sama berada di Hotel Mimpi Inn Gajahmungkur tempat jenazah ditemukan.
Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang Jansen Henry Kurniawan mengatakan keberadaan oknum kepolisian dari unit Dalmas di lokasi kejadian justru menimbulkan tanda tanya. Karena saat kejadian ada di satu kamar dengan dosen tersebut.
"Menurut kami ini janggal. Ada seorang polisi bagian Dalmas yang tidak ada kaitannya dengan tindak pidana berada dalam satu kamar dan melaporkan kejadian ini pagi-pagi buta," akunya, Rabu (19/11/2025).
Lebih lanjut ia menyarankan pihak kepolisian secara objektif menangani kasus ini. Setidaknya kepolisian harus melakukan pemeriksaan dilakukan secara terang benderang tanpa ditutup-tutupi aturan yang berlaku.
"Jangan sampai ada kesan kasus ditutup-tutupi dengan dugaan untuk mengamankan oknum tertentu atau diduga menyelamatkan institusi tertentu," ujarnya.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena mengatakan pihaknya sudah olah TKP di Hotel Mimpi Inn untuk menyelidiki kasus kematian dosen FH Untag Semarang.
"Sekilas dari visum luar tidak ada tanda kekerasan. Namun, autopsi tetap dilakukan. Kami menunggu hasilnya," paparnya.
Sena juga belum membeberkan identitas pria yang bersama korban di kamar tersebut. Namun sudah ada satu saksi yang diperiksa dalam kasus ini. "Ada salah satu saksi laki-laki yang kami periksa. Kami dalami dulu,” tuturnya.
