Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
idntimes.com
Hiu tutul raksasa terdampar dan ditemukan telah mati di Pantai Bunton , Adipala, Cilacap, Kamis (14/11/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Intinya sih...

  • Ditemukan warga pencari ikan Penemuan hiu tutul pertama kali oleh Rasam, warga Desa Bunton, yang saat itu sedang mencari ikan di sekitar pantai.

  • Hiu tutul termasuk satwa laut yang dilindungi Petugas dari Dinas Kelautan dan Perikanan bersama relawan dan tim SAR gabungan langsung mengevakuasi bangkai hiu tersebut.

  • Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, hiu itu merupakan jenis hiu tutul (Rhincodon typus) ikan terbesar di dunia yang statusnya dilindungi oleh undang undang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Cilacap, IDN Times - Seekor hiu tutul berukuran raksasa ditemukan terdampar di Pantai Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (13/11/2025).

Ikan berukuran sekitar lima meter dengan berat mencapai 1,5 ton itu ditemukan warga dalam kondisi sudah mati.

Menurut warga setempat, Marnoto hiu tersebut pertama terlihat pada pukul lima pagi.

"Terdamparnya kira kira pukul lima pagi tadi," katanya kepada IDN Times.

1. Ditemukan warga pencari ikan

Rasam, warga pantai Bunton yang dikagetkan dengan ikan hiu tutul saat hendak melaut mencari ikan, Kamis (14/11/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Penemuan hiu tutul itu pertama kali oleh Rasam, warga Desa Bunton, yang saat itu sedang mencari ikan di sekitar pantai. Ia awalnya mengira benda besar di tepi pantai adalah batang kayu, namun saat didekati ternyata seekor hiu besar yang sudah tak bernyawa.

"Pas saya dekati, ternyata hiu, sudah mati, badannya besar banget dan ada luka di bagian tubuh,"ujar Rasam.

Penemuan ini langsung mengundang perhatian warga yang berbondong bondong datang untuk melihat dari dekat, pantai Bunton pun mendadak ramai seperti tempat wisata dadakan.

2. Hiu tutul termasuk satwa laut yang dilindungi

Petugas kelautan dari Cilacap menghimbau warga bahwa penanganan heean laut terdampar memerlukan penanganan khusus, Kamis (14/11/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Petugas dari Dinas Kelautan dan Perikanan bersama relawan dan tim SAR gabungan langsung mengevakuasi bangkai hiu tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, hiu itu merupakan jenis hiu tutul (Rhincodon typus) ikan terbesar di dunia yang statusnya dilindungi oleh undang undang.

Hiu tutul termasuk hewan pemakan plankton yang jinak dan tidak berbahaya bagi manusia. Keberadaannya menjadi indikator penting kesehatan laut.

Karena itu, masyarakat diimbau tidak menyentuh, memotong, atau membawa bagian tubuh hiu, mengingat penanganannya harus dilakukan secara khusus oleh petugas berwenang.

3. Diduga terseret badai dan gelombang tinggi samudra hindia

Hiu tutul raksasa yang terdampat, diduga akibat badai dan gelombang tinggi pantai laut selatan, Kamis (14/11/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Berdasarkan informasi sementara, hiu tersebut kemungkinan terseret arus kuat dan badai besar di perairan Samudra Hindia yang beberapa hari terakhir melanda wilayah selatan Jawa.

BMKG sebelumnya juga melaporkan adanya gelombang tinggi yang mencapai 4 meter di perairan Cilacap.

Kondisi cuaca ekstrem seperti ini sering menyebabkan hewan laut besar seperti hiu, paus, atau lumba lumba terseret ke perairan dangkal hingga terdampar.

Setelah proses identifikasi dan dokumentasi selesai, rencananya bangkai hiu tutul akan dikubur di sekitar Pantai Bunton untuk mencegah pencemaran lingkungan.

Editorial Team