IDN Times/Nugroho Adi Purwoko
Kirab malam selikuran merupakan tradisi keraton dengan membawa 1000 nasi tumpeng yang diarak bersama ratusan lampu ting atau lampu teplok, lampion dan obor. Ratusan abdi dalem termasuk prajurit keraton mengiringi jalannya kirab. Seribu tumpeng dan lampu ting tersebut merupakan simbol terangnya bulan Ramadan bagi semua orang karena turunnya lailatul qadar.
Pangageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta KGPH Dipokusumo, mengatakan malam selikuran merupakan tradisi peninggalan Paku Buwono X. Menurut dia, dulu kirab dimulai dari keraton menuju Taman Sriwedari yang merupakan Bon Raja atau Taman Raja.
“Tapi sekarang Sriwedari masih direnovasi sehingga kita pindah ke Masjid Agung. Saya kira tidak masalah digelar di mana saja. Kedua tempat itu dulu juga pernah dijadikan lokasi ritual ini,” jelas Dipo.
Kirab malam selikuran mendapat pengawalan dari aparat keamanan. Sesampai di Masjid Agung, seribu tumpeng kemudian didoakan sebelum akhirnya dibagikan kepada ratusan warga yang menunggu di luar masjid.