Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Koperasi Merah Putih
Koperasi Merah Putih

Intinya sih...

  • Pemerintah Kota Semarang mengoptimalkan Koperasi Merah Putih.

  • Koperasi tersebut akan menjadi unit ekonomi yang masuk ke berbagai lini usaha.

  • Inovasi dilakukan agar koperasi bisa terlibat dalam pengelolaan sampah dan penyediaan pangan.

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang menyiapkan inovasi untuk mengoptimalkan Koperasi Merah Putih. Upaya itu dilakukan agar koperasi tersebut bisa menjadi unit ekonomi yang bisa masuk ke berbagai lini usaha, termasuk pengelolaan sampah hingga penyediaan pangan.

1. Siapkan pengembangkan Koperasi Merah Putih

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin memaparkan capaian Program 100 Hari Kerja di Ibu Kota Jawa Tengah, Sabtu (31/5/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Saat ini pemkot terus berkoordinasi dengan Brida (Badan Riset dan Inovasi Daerah), untuk dapat mempersiapkan kajian inovatif dalam pengembangan Koperasi Merah Putih.

"Mungkin ada banyak yang bisa diambil oleh Koperasi Merah Putih. Kemarin kita minta Brida untuk menghitung," ujar Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, Jumat (4/7/2025).

Menurut dia, jika Koperasi Merah Putih ikut serta dalam menyediakan transportasi pengangkutan sampah, maka perlu ada kajian bisnis yang harus dipersiapkan.

"Jadi berapa modal yang harus diberikan. Return of investment-nya itu sampai berapa tahun? Kuat atau enggak? Terus persiapan apa? Ini tugas Brida," katanya.

2. Adopsi Pak Rahman

Ilustrasi belanja di pasar tradisional (pexels.com/Hugo Heimendinger)

Sedangkan untuk penyediaan pangan, Agustina mengatakan, Koperasi Merah Putih dapat mengadopsi program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman), yang kemudian dapat memberikan inovasi di dalamnya.

"Coba 'Pak Rahman' ini bisa enggak dipelajari, diadop dulu sama koperasi Merah Putih di salah satu kelurahan. Kalau koperasinya satu kelurahan, mantap apa enggak? Kalau enggak mantap, berarti yang kerja sama antar koperasi," ujarnya.

Walaupun begitu, ia mengingatkan bahwa setiap langkah harus melalui kajian bisnis yang matang.

3. Gandeng perguruan tinggi susun business plan

ilustrasi business plan (pexels.com/RDNE Stock project)

“Jangan sampai gegabah, karena ini menyangkut uang masyarakat,” lanjutnya.

Dirinya menyebut jika Pemkot Semarang juga akan menggandeng berbagai perguruan tinggi di kota Semarang untuk membantu menyusun kajian dan business plan koperasi.

"Itu sudah saya koordinasikan Brida. Brida itu bisa kerja sama misal dengan Undip di Fakultas Ekonomi. Kemudian, Unnes juga bisa, Unika, Untag, kemudian Unissula, banyak. Kita akan bekerja sama dengan semuanya untuk menyelesaikan masalah-masalah ini," pungkasnya.

Editorial Team