Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Koperasi Merah Putih, koperasi gedawang
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng bersama Staf Khusus Menteri Koperasi Republik Indonesia, Ambar Pertiwiningrum, meninjau Koperasi Kelurahan Merah Putih Gedawang di Kelurahan Gedawang, Banyumanik, Minggu (7/9/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Intinya sih...

  • Pemerintah Kota Semarang mendorong KKMP Gedawang menjadi pusat distribusi barang kebutuhan sehari-hari bagi kios-kios kecil milik warga di gang-gang pemukiman.

  • Upaya ini bertujuan agar kios milik warga tidak khawatir dengan kehadiran KKMP Gedawang sebagai distributor utama.

  • Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Gedawang diharapkan dapat berperan sebagai pusat distribusi barang kebutuhan sehari-hari bagi kios-kios kecil milik warga di gang-gang pemukiman.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang mendorong Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Gedawang dapat berperan sebagai pusat distribusi barang kebutuhan sehari-hari bagi kios-kios kecil milik warga di gang-gang pemukiman. Upaya ini agar kios milik warga tidak khawatir dengan kehadiran KKMP Gedawang.

1. Koperasi hadir bukan untuk bersaing dengan kios warga

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng bersama Staf Khusus Menteri Koperasi Republik Indonesia, Ambar Pertiwiningrum, meninjau Koperasi Kelurahan Merah Putih Gedawang di Kelurahan Gedawang, Banyumanik, Minggu (7/9/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng meminta supaya KKMP Gedawang bisa menjadi agen atau distributor komoditas pangan bagi kios atau toko kelontong milik warga.

“Satu hal yang saya pesankan kepada teman-teman di Koperasi Merah Putih ini, supaya mereka menjadi agen, jadi pusatnya kulak dari kios-kios yang ada di gang-gang. Supaya semuanya hidup,” ungkapnya saat mendampingi kunjungan Staf Khusus Menteri Koperasi Republik Indonesia, Ambar Pertiwiningrum, di Kelurahan Gedawang, Banyumanik, Minggu (7/9/2025).

Menurut Agustina, koperasi hadir bukan untuk bersaing dengan kios warga, tetapi menjadi mitra agar usaha kecil tetap berjalan.

“Supaya pemilik kios di gang-gang itu juga tidak resah, adanya koperasi bukan menjadi pesaing justru sebagai mitra,” tambahnya.

2. Butuh promosi agar makin berkembang

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng bersama Staf Khusus Menteri Koperasi Republik Indonesia, Ambar Pertiwiningrum, meninjau Koperasi Kelurahan Merah Putih Gedawang di Kelurahan Gedawang, Banyumanik, Minggu (7/9/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Agustina juga memandang bahwa aktivitas di Koperasi Merah Putih Gedawang sudah berjalan, hanya menurutnya membutuhkan promosi agar semakin berkembang.

"Ini hanya perlu tambahan promosi sedikit, itu saja. Setelah itu, wah nanti barang akan bisa habis terus," ujarnya.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Koperasi, Ambar Pertiwiningrum, memberikan apresiasi terhadap kiprah KKMP Gedawang. Menurutnya, koperasi ini menunjukkan kreativitas dan kemandirian meskipun baru berdiri sekitar 1,5 bulan.

“Saya lihat Gedawang ini bisa kita sampaikan juga bahwa koperasi Kelurahan Merah Putih berjalan tanpa ada pembiayaan dari bank. Artinya, tidak ada hal yang tidak mungkin koperasi di tingkat kelurahan berjalan asal pengurusnya kreatif,” ungkapnya.

Menurut Ambar, keberadaan koperasi di tingkat kelurahan penting untuk memperkuat masyarakat, terlebih karena kelurahan tidak memiliki dana desa.

3. KKMP Gedawang berinovasi layani masyarakat

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng bersama Staf Khusus Menteri Koperasi Republik Indonesia, Ambar Pertiwiningrum, meninjau Koperasi Kelurahan Merah Putih Gedawang di Kelurahan Gedawang, Banyumanik, Minggu (7/9/2025). (dok. Pemkot Semarang)

“Caranya memperkuat salah satunya adalah dengan menjadikan masyarakat sebagai anggota koperasi. Insyaa Allah kalau semua berangkat dengan aturan yang benar, jalannya juga akan lancar,” katanya.

Sementara itu, KKMP Gedawang ini melakukan berbagai inovasi dan kreativitas untuk melayani masyarakat. Salah satunya menyediakan layanan pengantaran ke konsumen. Inovasi ini bertujuan agar masyarakat tertarik menjadi anggota koperasi.

Adapun, saat ini KKMP Gedawang mengelola usaha gerai sembako, penjualan gas LPG, kedai es teh jumbo, frozen food, hingga layanan Laku Pandai bersama Bank Jateng. Pengurus koperasi juga mentargetkan 500 anggota di kelurahan tersebut guna penguatan permodalan.

Dengan berbagai inisiatif tersebut, KKMP Gedawang diharapkan menjadi model koperasi kelurahan yang tidak hanya menggerakkan ekonomi anggota, tetapi juga menghidupi kios-kios kecil di lingkungannya.

Editorial Team