Grobogan, IDN Times - Kepolisian Resor (Polres) Grobogan menyatakan Angga Bagus Perwira, siswa kelas VII SMPN 1 Geyer meninggal dunia lantaran mengalami luka pada bagian tulang belakang.
Menurut Kapolres Grobogan AKBP Ike Yulianto, dari hasil autopsi yang telah dilakukan diketahui bahwa pada tubuh korban ditemukan adanya luka akibat benda tumpul di belakang.
“Hasilnya ada tulang dibelakang yang menyambung ke kepala ini patah,” ungkap Ike dalam keterangan yang diterima IDN Times, Selasa (14/10/2025).
Ike menambahkan, saat ini Polres Grobogan juga telah memberikan trauma healing pada siswa-siswi SMP Negeri 1 Geyer.
Kegiatan trauma healing dilakukan Kabag SDM Polres Grobogan Kompol Lamsir bersama konselor serta personel yang telah mendapatkan pelatihan khusus.
Tim trauma healing memberikan pendekatan yang humanis dan ramah anak. Para siswa diajak bermain, berdiskusi, serta menyampaikan perasaan mereka secara terbuka.
Melalui aktivitas yang menyenangkan, mereka diajak untuk mengekspresikan emosi dan mengurangi beban psikologis yang dirasakan.
“Semoga anak-anak ini tidak trauma dengan adanya peritiwa itu, karena meraka adalah masa depan bangsa. Selain itu kami juga menerjunkan Sat Binmas dan Polsek untuk melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah, agar bullying tidak terjadi lagi di sekolah, karena sekolah adalah tempat yang aman untuk anak-anak,” paparnya.
Kabag SDM Polres Grobogan Kompol Lamsir menyampaikan, bahwa pemberian trauma healing wujud kepedulian Polri terhadap dampak psikologis yang dialami anak-anak setelah kejadian tragis. Ia menekankan bahwa penanganan pasca kejadian tidak cukup hanya dari sisi hukum, tetapi juga perlu menyentuh sisi kemanusiaan dan pemulihan mental.
“Tujuan dari pelaksanaan trauma healing ini, untuk memberikan motivasi dan dorongan pada anak-anak SMP N 1 Geyer setelah adanya kejadian yang menyebabkan meninggalnya salah satu siswa, sehingga anak-anak bisa kita satukan untuk menjadi satu sahabat, saudara dan satu keluarga besar,” ujarnya.