Semarang, IDN Times - Kota Semarang berhasil meraih penghargaan dalam Harmony Award 2025 yang diselenggarakan Kementerian Agama. Pada ajang tersebut Ibu Kota Jawa Tengah ini meraih Kinerja Pemerintah Daerah Tingkat Kota terbaik pertama se-Indonesia karena berhasil menjaga keberagaman dan kerukunan umat beragama.
Kota Semarang Dinobatkan Terbaik Kelola Kerukunan Umat Beragama

Intinya sih...
Kota Semarang meraih penghargaan Harmony Award 2025 dari Kementerian Agama.
Ibu Kota Jawa Tengah meraih Kinerja Pemerintah Daerah Tingkat Kota terbaik pertama se-Indonesia.
Penghargaan diberikan karena Kota Semarang berhasil menjaga keberagaman dan kerukunan umat beragama.
1. Kota Semarang punya banyak etnis, budaya dan agama
Menteri Agama, Nasaruddin Umar menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, yang diwakili oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang, Bambang Pramusinto di Jakarta, Jumat (28/11/2025).
Agustina menyampaikan, apresiasi kepada seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kota Semarang, terkhusus pada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), yang telah berkontribusi besar dalam menjaga keberagaman dan merawat kerukunan antar umat beragama di ibu kota Jawa Tengah.
“Saya bersyukur, karena dengan keberagaman masyarakat di Kota Semarang, yang terdiri dari banyak etnis, budaya, dan agama, sampai saat ini kondusifitas bisa terus kita jaga. Saya berterima kasih, warga Kota Semarang telah berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman, rukun dan inklusif bagi semua warga," katanya, Minggu (30/11/2025).
2. Keberagaman sebagai identitas kota
Menurutnya, penghargaan kinerja terbaik bukanlah sekedar pengakuan atas prestasi, tetapi juga cerminan dari semangat kebersamaan dan kerukunan yang menjadi kekuatan kota Semarang.
"Artinya, kita berhasil menjadikan kebersamaan dan kerukunan dalam keberagaman sebagai identitas kota sekaligus membuktikan bahwa harmoni dan toleransi merupakan fondasi untuk mencapai kesuksesan pembangunan yang membawa kota ini menjadi lebih baik," tegasnya.
Nilai-nilai toleransi dikedepankan untuk menciptakan lingkungan yang aman, harmonis, dan kondusif di tengah keragaman masyarakatnya. Hal itu diwujudkan tidak hanya menggelar perayaan keagamaan secara terbuka yang melibatkan partisipasi lintas agama, melainkan juga melalui kebijakan dan program yang mendorong terwujudnya dialog dan pemahaman antar umat beragama.
3. Pastikan nilai dan prinsip toleransi terwujud
Kemudian, juga melalui komunikasi lintas sektoral yang intens dengan organisasi keagamaan maupun tokoh-tokoh agama yang terhimpun dalam FKUB, hingga penguatan kelurahan sadar kerukunan.
"Ini merupakan bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa nilai dan prinsip toleransi terwujud dalam setiap kebijakan dan program pembangunan. Pemerintah juga terus mendukung masyarakat untuk menjalankan keyakinan agama dan budaya masing-masing sehingga semua warga dapat hidup dengan damai dan merasa dihormati. Jika sudah demikian, program-program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah pun dapat berjalan dengan baik," pungkas Agustina.
Sementara, Harmony Award merupakan ajang interaksi nyata dan terukur antara pemerintah daerah dan FKUB dalam memperkuat kerukunan umat beragama. Kementerian Agama berharap ajang ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan FKUB. Sinergi tersebut menjadi kunci dalam menjaga kerukunan yang pada akhirnya berkontribusi pada pembangunan bangsa secara berkelanjutan.