Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kronologi Penembakan Siswa SMKN 4 Versi Polisi, Masyarakat Ragukan GRO Ikut Tawuran

Lokasi kejadian penembakan siswa SMK Negeri berinisial GRO oleh anggota polisi Polrestabes Semarang di Jalan Candi Penataran Raya, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (26/11/2024). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Semarang, IDN Times - Kronologi penembakan siswa SMKN 4 Semarang menurut kepolisian. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyatakan seorang siswa SMKN 4 Semarang berinisial GRO tertembak anggota kepolisian saat terjadi tawuran antar gengster di Kecamatan Semarang Barat pada Minggu (24/11/2024) dinihari.

1. Pelaku lepaskan dua tembakan

Direskrimum Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dan jajarannya saat gelar di markasnya. (IDN Times/Dok Polda Jateng)

Saat konferensi pers di markasnya, pada Rabu (27/11/2024) Irwan Anwar menyebutkan korban penembakan berinisial GRO ikut aksi tawuran dengan geng Tanggul Pojok. Terjadinya peristiwa tawuran itu menurut Irwan turut diperkuat oleh keterangan 4 orang saksi sesama anggota gengster yang turut serta tawuran antara kelompok Tanggul Pojok dan kelompok Seroja.

"Jadi para saksi ini diajak oleh GR (korban yang tertembak) untuk berkoalisi dengan kelompok gangster Tanggul Pojok yang diikuti korban dalam tawuran melawan kelompok Seroja," katanya, Rabu (27/11/2024). 

Irwan Anwar menambahkan diketahui R dua kali menembakkan senjata api. "Dua kali tembakan, korban ada tiga orang," katanya. Dari kesimpulan sementara, kata dia, tembakan pertama mengenai bagian pinggang sehingga menewaskan korban GRO. Sementara tembakan kedua, lanjut dia, menyerempet badan korban berinisial A dan mengenai tangan S.

2. Tembakan langsung diarahkan kepada korban

Kombes Pol Artanto, Kabid Humas Polda Jateng. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto mengatakan, Aipda RZ atau pelaku tidak melakukan tembakan peringatan sebelum menembakkan peluru ke korban GRO. "Tidak ada (tembakan peringatan)," ungkapnya di Halaman Mapolda Jateng, Kamis (28/11/2024). Dalam kejadian tersebut, pelaku Aipda RZ langsung meletuskan dua tembakan dari ke arah tiga siswa SMK Negeri 4 Semarang. Dari penembakan itu menelan korban tewas GRO, sedangkan dua korban lainnya berinisial A dan S mengalami luka-luka.

"Jadi, kita menyebut yang bersangkutan melakukan tindakan eksesif atau tindakan berlebihan, dimana saat dia menggunakan alat kepolisian khusus seperti senjata api, pistol dan sebagainya harus sesuai SOP atau standar yang ada,’’ jelasnya.

3. Kesaksian pihak sekolah GRO siswa berprestasi

Suasana SMKN 4 Semarang saat siang hari. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Wakasis Bidang Kesiswaan SMK 4 Semarang, Agus Riswanti, juga menyatakan bahwa korban tidak pernah menunjukkan perilaku buruk selama di sekolah. Keterlibatan GRO menjadi anggota gangster diragukan oleh pihak sekolah bahkan GRO tercatat sebagai siswa berprestasi yang baru saja membawa harum nama sekolah.

"Dia anggota Paskibra dan baru saja menang lomba baris-berbaris di Akpol. Anaknya baik, terpilih, dan jauh dari kesan suka tawuran," katanya Senin (25/11/2024).

Pihak keluarga, sekolah, dan masyarakat berharap adanya keadilan dan transparansi dalam pengungkapan kasus ini, agar tidak ada stigma negatif terhadap korban yang telah berpulang.

Kesaksian warga sekitar dan petugas keamanan Perumahan Paramount Village bertugas malam itu membantah adanya tawuran di sekitar lokasi.

“Tidak ada tawuran atau keributan. Kalau ada, pasti kami tahu dan melaporkannya. Minggu dini hari itu, semuanya sepi,” ungkapnya pada Selasa (26/11/2024).

Senada, Deni, warga setempat tinggal dekat kawasan tersebut, mengaku tidak melihat adanya keributan pada malam kejadian.

“Di kampung sini, dekat Paramount, malam itu nggak ada apa-apa. Sepi saja,” ujarnya.

Menurut saksi yang juga karyawan minimarket, Reza, polisi mendatangi tempat ia bekerja di Jalan Candi Penataran Raya, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Sebanyak dua kali pada Minggu (24/11/2024) sekitar pukul 09.00 WIB dan Senin (25/11/2024) pukul 10.00 WIB.

‘’Mereka mengambil rekaman video CCTV di depan dan di atas toko. Saya sempat melihat video tersebut hanya selama 20 detik,’’ ungkapnya saat ditemui IDN Times.

"Kalau tawuran nggak ada. Saya lihat di CCTV, setahu saya juga nggak ada penembakan,’’ ujarnya.

Sebelumnya beredar informasi insiden tersebut terjadi saat GRO dan temannya, S, tengah melintas di kawasan Manyaran, Semarang, Sabtu malam (23/11/2024) menjelang dini hari. Kendaraan mereka diduga bersenggolan dengan polisi.

Situasi memanas, hingga salah satu polisi melepaskan tembakan yang mengenai pinggul GRO. Temannya, S, mengalami luka tembak di tangan, namun berhasil selamat.

Setelah kejadian, GRO dilarikan ke IGD RSUP dr Kariadi Semarang dalam kondisi kritis. Nyawanya tak tertolong. GRO dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (24/11/2024) pukul 01.58 WIB. Jenazahnya telah dimakamkan di kampung halaman keluarga di Sragen pada sore hari itu juga.

4. Desak pemerintah pusat turun tangani kasus penembakan di Semarang

Aksi unjuk rasa di Mapolda Jateng. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sejumlah elemen masyarakat Kota Semarang mendesak pemerintah pusat turut serta menangani kasus penembakan yang menewaskan seorang siswa SMKN 4 Semarang berinisial GRO.

"Saya tidak meyakini bila siswa SMK itu ikut dalam tawuran. Makanya saya berharap, Mabes Polri, Komnas HAM, Komnas anak, Kompolnas dan Komisi III DPR untuk segera turun tangan untuk melihat secara langsung melakukan  investigasi, dan membentuk tim pencari fakta," kata Direktur LBH Pengemban Titipan Rakyat (Petir), Zaenal Abidin, Jumat (29/11/2024). 

Ia menyesalkan pernyataan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar karena bertentangan dengan kesaksian pihak sekolah dan teman-teman sepermainan yang menggambarkan korban sebagai siswa berprestasi.

"Korban adalah anggota paskibraka dan telah memenangkan lomba Peraturan Baris-Berbaris (PBB) di Akpol. Ini membuktikan bahwa dia adalah siswa yang baik dan berprestasi," tuturnya.

Zaenal juga menegaskan LBH Petir akan memberikan pendampingan hukum kepada keluarga korban agar kasus ini terang benderang.

Joko Budi Santoso, dari lembaga Pekat, menginginkan sikap Polrestabes dalam menangani kasus penembakan lebih transparan tanpa tebang pilih, sesuai slogan Presisi Polri. "Kami menginginkan tindakan polisi terbuka sesuai slogan polisi yang transparansi, jangan membeda-bedakan, artinya kami selaku lembaga di Kota Semarang ini menginginkan keterbukaan yang sejelas-jelasnya, jadi jangan ada yang ditutupi. Jadi jangan sampai ada tebang pilih, kalau ada yang salah, kalau memang salah dan harus dipecat ya langsung saja dilakukan pemecatan," tegasnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
Mohamad Aria
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us