Semarang, IDN Times - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas Semarang menyatakan harus bersinergi dengan aparat penegak hukum untuk menanggulangi potensi teror yang ada di wilayahnya. Pelabuhan Tanjung Emas merupakan kawasan kompleks dengan banyak pihak yang berperan.
Kepala KSOP Kelas I Tanjung Emas, Aries Wibowo, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas instansi dalam menjaga keamanan pelabuhan.
“Tanpa kerja sama dan sinergi semua pihak baik pengelola, aparat, maupun mitra bisnis upaya mewujudkan pelabuhan yang aman dan bebas dari ancaman teror tidak akan tercapai,” tutur Aries, Selasa (14/10/2025).
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang berhasil menjalani rangkaian kegiatan asesmen mitigasi terorisme yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya bersama dalam memperkuat sistem keamanan di kawasan pelabuhan sebagai objek vital nasional.
Sedangkan, pihak Pelindo berharap melalui asesmen yang dilakukan BNPT, Pelabuhan Tanjung Emas dapat menjadi salah satu pelabuhan dengan sistem keamanan terbaik di Indonesia, sekaligus berkontribusi terhadap keamanan nasional dan kelancaran arus logistik nasional.
Direktur Manajemen Resiko Pelindo Boy Robiyanto menyampaikan bahwa asesment ini merupakan bagian dari komitmen Pelindo untuk menjaga keamanan dan mendukung stabilitas nasional.
“Sebagai bagian dari komitmen menjaga keamanan pelabuhan, kami terus memastikan penerapan Port Facility Security Assessment (PFSA) dan Port Facility Security Plan (PFSP) sesuai ketentuan, serta menerapkan ISPS Code sebagai standar internasional sistem keamanan pelabuhan,” ujar Boy.