Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Lapas kelas IIA Purwokerto, Aliandra (baju abu abu) usai melakukan tee urine oleh BNNK Banyumas, Selasa (3/6/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Banyumas, IDN Times - Lapas Kelas IIA Purwokerto bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Banyumas, menggelar pemeriksaan tes urine bagi seluruh petugas dan warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Sebanyak 75 petugas dan 30 WBP mengikuti pemeriksaan yang dilaksanakan di Lobi Lantai 1 Gedung Utama Lapas Purwokerto pada Selasa, 3/6/2025.

Tes urine ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Deklarasi Zero Narkoba dan Handphone dalam rangka mendukung 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam upaya memutus mata rantai peredaran narkoba dan praktik penipuan di dalam lapas dan rutan.

1. Langkah preventif peredaran narkoba di lapas

Kepala Lapas Purwokerto, Aliandra Harahap (kiri) bersama Kepala BNNK Banyumas, Kombes Pol Iwan Irmawan menyebut tes urine sebagai jawaban taas maraknya penyalahgunaan narkoba, Selasa (3/6/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Kepala Lapas kelas IIA Purwokerto, Aliandra Harahap, menjelaskan bahwa tes urine ini adalah bagian dari strategi pencegahan dini terhadap penyalahgunaan narkoba, baik di kalangan petugas maupun warga binaan.

“Tes urine ini kami laksanakan secara terbuka dan terukur, sebagai bukti keseriusan kami menciptakan lingkungan lapas yang aman, sehat, dan bebas dari narkoba maupun handphone ilegal,” tegas Aliandra.

Seluruh proses pemeriksaan dilakukan sesuai prosedur, dengan pengawasan ketat dari BNNK Banyumas untuk menjamin hasil yang akurat dan jujur. Hasilnya, seluruh peserta tes dinyatakan negatif narkoba berdasarkan pengujian menggunakan alat tes uji 7 dan uji 6 parameter.

2. Sosialisasi hingga deklarasi bersama

Beberapa sampel urine petugas dan tahanan lapas Purwokerto yang aedang dalam pemeriksaan, Selasa (3/6/2025).((IDN Times/Cokie Sutrisno)

Tidak hanya sebatas pemeriksaan fisik, tetapi juga disertai sosialisasi bahaya narkoba yang diberikan oleh Kepala BNNK Banyumas, Kombes Pol Iwan Irmawan.

Dalam pemaparannya, ia menegaskan bahwa narkoba adalah musuh bersama yang dapat merusak masa depan bangsa, dan lapas merupakan garda penting dalam penanggulangan ancaman tersebut.

“BNN mendukung penuh Lapas Purwokerto dalam upaya pencegahan dan rehabilitasi. Edukasi adalah kunci untuk membangun kesadaran kolektif bahwa narkoba harus diperangi dari semua lini,” ujar Iwan.

Puncak kegiatan ditandai dengan penandatanganan deklarasi bersama oleh seluruh petugas Lapas, sebagai simbol kesepakatan untuk menolak peredaran narkoba dan penggunaan handphone secara ilegal.

3. Proses panjang menciptakan kepercayaan publik

Lapas Purwokerto yang gencar memerangi peredaran narkoba di Kabupaten Banyumas, Selasa (3/6/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Kegiatan ini bukan yang pertama kali dilakukan Lapas Purwokerto, namun menjadi yang paling komprehensif dalam beberapa bulan terakhir. Dengan menggandeng BNN secara langsung dan melibatkan sampling WBP, langkah ini memperkuat arah kebijakan menuju zona integritas dan reformasi birokrasi.

“Ini adalah bagian dari proses panjang untuk menciptakan kepercayaan publik terhadap sistem pemasyarakatan, Kami ingin menunjukkan bahwa petugas kami bersih, dan sistem kami tidak bisa dikompromikan,"terang Aliandra.

Di tengah sorotan publik terhadap berbagai kasus kebocoran narkoba di lapas lain, Lapas Purwokerto justru menunjukkan bahwa transparansi dan integritas bisa menjadi budaya kerja. Kegiatan ini bukan hanya seremonial, tapi momentum reflektif untuk semua unsur di dalam lapas.

Editorial Team