Lebaran, Warga Semarang Berbondong-bondong Ziarah Makam Bergota

Semarang, IDN Times - Tilik kubur alias ziarah makam menjadi pemandangan yang jamak tatkala umat Islam merayakan Idulfitri. Setelah dua tahun berturut-turut ruang geraknya dibatasi aturan pandemik COVID-19, kini warga Kota Semarang bisa leluasa mendatangi makam sanak saudaranya.
Situasi tersebut tampak di lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota, Kecamatan Semarang Tengah pada Selasa (3/5/2022) atau tepatnya hari kedua Lebaran.
1. Totok rutin tilik kubur bapak dan kakaknya di Bergota

Bagi Totok, tradisi tilik kubur menjadi sebuah ritual untuk mendoakan arwah nenek moyangnya terdahulu.
Selama ini ada sejumlah kerabat keluarganya yang dimakamkan di Bergota. Tercatat ada jenazah bapaknya, kakak dan keluarga dekatnya yang dimakamkan di Bergota.
"Saban Lebaran kami rutin ziarah. Soalnya beberapa keluarga yang dimakamkan di sini," ujar warga Semarang Utara tersebut.
2. Makam keluarga Totok yang kena rob dipindahkan ke Bergota

Ia sendiri memilih tilik kubur pada hari kedua Lebaran untuk menghindari kerumunan. Sebab, biasanya para peziarah dari berbagai penjuru daerah tumplek-blek datang ke Bergota untuk berduyun-duyun mendoakan keluarganya.
Totok berkata semula ada banyak keluarganya yang dimakamkan di TPU wilayah Semarang Utara. Tapi, lantaran banjir rob yang kerap menerjang kampungnya membuat ia harus memindahkan malam keluarganya ke TPU Bergota.
3. Ritual tilik kubur jadi bentuk bakti kepada sang kakek

Rida Damai (21), seorang peziarah lainnya mengatakan tak mau melewatkan tradisi tilik kubur setelah momentum Lebaran. Kali ini ia memutuskan menengok malam kakek tercintanya di Bergota.
Ini, imbuhnya, menjadi kegiatan yang sangat sakral karena sebagai bentuk rasa hormat dan baktinya kepada arwah sang kakek.
"Karena tradisi dan sebagai wujud rasa hormat kami sebagai cucunya. Kalau pas Lebaran pasti menyempatkan datang ziarah ke makam simbah," ujar Rida.