Lhadalah! Cuaca Terik Bikin Cabai yang Dipanen di Jateng Jadi Kecil-Kecil

Kabid Holtikultura, Distanbun Jawa Tengah, Ani Mulyani mengatakan panen cabai merah besar, bawang merah mengalami penurunan hingga 40 persen. 

Menurut Ani, kondisi tanah yang kekurangan air membuat jumlah panen berkurang menjadi tujuh kali ketimbang kondisi normalnya yang memanen sampai 14 kali. 

"Yang jelas itu cabai di dataran tinggi sudah mulai kekurangan air. Yang biasanya panen bisa di atas 10 kali. Ini sekarang yang dipanen cuma sampai tujuh kali," tutur Ani saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (8/10/2023).

Lebih lanjut, ia berkata cabai yang dipanen selama musim kemarau kali ini menjadi kerdil. Memasuki bulan ini, panen cabai mulai dilakukan di Magelang. 

Di samping itu, ada juga serangan hama pada tanaman bawang merah yang akan dipanen oleh para petani di Brebes. Bawang merah yang dipanen, katanya ditemukan serangan ulat. 

"Jadi tanaman ada yang panenannya menurun sampai 40 persen. Itu (cabai) sudah kecil-kecil. Yang di bawang merah untuk beberapa daerah dataran rendah sudah mulai kena air. Tetapi banyak serangan ulat. Untuk panen yang menurun informasinya di Magelang. Kalau yang bawang merah info dari petani itu di Brebes," tuturnya. 

Berdasarkan keterangan dari Distanbun, untuk total panen bawang merah selama 2023 yaitu 374.237 ton atau mengalami penurunan ketimbang jumlah panen tahun 2022 masih sebanyak 397.317 ton. Adapun luas lahan tanam bawang merah yakni 34.389 hektare. 

Sedangkan total panen cabai besar tahun 2023 sebanyak 174.366 ton dengan luasan lahan tanam mencapai 12.795 hektare. Kendati demikian, ia memastikan tahun ini realisasi produksi tanaman holtikultura tidak bisa mencapai target karena terdapat musim kemarau berkepanjangan. 

"Yang jelas target kinerja kami tidak tercapai, kalau dilihat dari sasaran kemarin realisasimya hampir 90 persen," ujar Ani.